Jakarta - University of Berkley Michigan America muncul di sejumlah daerah di Indonesia. Kampus itu disorot karena tak berizin dan ditengarai memperjualbelikan ijazah. Selintas, nama kampus itu mirip dengan sebuah kampus tenar di California, AS, yakni University of California Berkeley. Apa beda keduanya selain huruf e di tengah?
University of California Berkeley
Dari situs resmi Berkeley, disebutkan nama kampus itu secara resmi adalah University of California. Namun letaknya di Berkeley, sebuah kota yang terletak di pantai timur San Fransisco Bay, California. Karena itu, publik lebih mengenalnya dengan nama Berkeley.
Berkeley adalah seorang uskup dan filsuf yang hidup pada era tahun 1600an. Nama tokoh tersebut terkenal di dunia pendidikan karena membuat sebuah teori tentang imaterialisme.
Kampus Berkeley didirikan pada tahun 1868. Pada tahun 2015, universitas tersebut memiliki 10 kampus, total mahasiswa 238.700, 19.700 dosen fakultas dan 135.900 staf.
Di situs resminya pada tahun 2014, Berkeley menempati ranking nomor 1 sebagai universitas negeri terbaik. Gelar itu mereka pertahankan selama 17 tahun berturut-turut. Namun secara keseluruhan, Berkeley menampati ranking nomor 20. Princeton dan Harvard menduduki posisi satu dan dua.
Berkeley memiliki 1,6 juta alumni. Sebagian namanya pernah meraih penghargaan nobel, pulitzer, sampai artis Emmy Award. Nama pejabat Indonesia, dari mantan menteri Widjojo Nitisastro, Ph.D, mantan Dubes RI di AS Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, sampai wali kota Bandung Ridwan Kamil juga tercatat di sana
University of Berkley Michigan
Rektor Lembaga Manajemen Internasional Indonesia (LMII), Prof Dr Liartha S Kembaren SE MSi PhD DBA EdB CPC mengklaim Universitas Berkley menumpang kantor lembaganya. Dia menyebut kerja sama antara kantor LMII di Indonesia dengan Universitas Berkley di Amerika Serikat adalah bidang manajemen.
detikcom menelusuri situs resmi Berkley di alamat: berkley-u.edu. Begitu membuka, ada sebuah video promosi yang langsung menawarkan cara menjadi mahasiswa. Penjualnya bernama Casey.
"Hi, nama saya Casey. Berikan saya waktu 60 detik untuk menjelaskan pada Anda cara menjadi sarjana tanpa perlu menginjakkan kaki di kelas," begitu ucapan Casey yang ditampilkan lewat sebuah video.
Di halaman pembuka situs, Berkley memang sibuk berjualan. Mereka menawarkan cara mudah mendapatkan ijazah hanya dengan berkuliah secara online. Tak ada batas tempat dan ruang waktu. Jargonnya: kapan saja, di mana saja, tak ada batasan dan kelas! Hal ini berbeda dengan tampilan muka situs Berkeley of California yang lebih banyak menayangkan hasil riset dan prestasi akademik.
Bila kita memasukkan kata kunci scam+berkley, maka akan muncul sejumlah testimoni terkait dugaan penipuan dari kampus tersebut. Misalnya di situs geteducated.com. Mereka mengkritisi akreditasi kampus Berkley yang tidak diakui di sejumlah negara bagian.
"Anda harus memperhatikan bahwa agensi tersebut tidak dikenal oleh lembaga pendidikan tinggi Amerika Serikat sebagai institusi kampus yang terakreditasi. Apa artinya? Sebagai konsumen, ijazah yang anda dapat dari kampus ini bisa tidak sesuai dengan standar penerimaan kerja di AS," demikian peringatan di website tersebut soal Berkley
Ada juga peringatan dari pemerintah negara bagian Michigan. Mereka mengklasifikasikan Berkley sebagai institusi yang tidak bisa diterima bagi para pencari kerja di AS. Hal yang sama juga disampaikan pemerintah negara bagian Texas. Namun pihak Berkley punya penjelasan tersendiri soal akreditasi.
Koran asal Swiss Tages-Anzeiger pernah memuat berita pada 9 Agustus 2013 tentang bos perusahaan IT yang harus diturunkan dari jabatannya karena ketahuan memiliki ijazah Berkley, bukan Berkeley seperti yang diduga orang. Dia mengaku membayar US$ 3.000 untuk mendapat gelar 'Doctor of Science' dari Berkley.
Meski begitu, Berkley tampaknya terus berjalan. Kampus mereka tetap memiliki peminat tersendiri, bahkan mungkin seperti diklaim rektor LMII, ada dari Indonesia, termasuk para jenderal sampai gubernur. (foto di bawah: para alumni Berkley di Malaysia. Sumber: situs Berkley)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar