KPK Belum Temukan Adanya Niat Jahat dalam Kasus Sumber Waras

 

Selasa, 29 Maret 2016 | 22:58 WIB

http://assets.kompas.com/data/photo/2016/03/29/223139720160329-190549780x390.jpg

 

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih melakukan penyelidikan kasus pembelian lahan milik Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Meski demikian, KPK belum menemukan adanya niat jahat pejabat negara dalam kasus tersebut.

"Kami harus yakin betul di dalam kejadian itu ada niat jahat. Kalau hanya kesalahan prosedur, tetapi tidak ada niat jahat, ya susah juga," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Menurut Alex, meski Badan Pemeriksa Keuangan menemukan adanya penyimpangan dalam pembelian lahan tersebut, KPK tetap perlu membuktikan apakah ada niat jahat seseorang dalam kasus tersebut.

Hal serupa juga dikatakan oleh Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief. Menurut dia, yang paling penting untuk menaikan suatu kasus menjadi penyidikan adalah adanya niat jahat dari pelaku.

"Kalau menetapkan sebagai tersangka, saya harus tahu kamu itu berniat merusak, mengambil keuntungan atau merugikan negara," kata Syarief.

Para Pimpinan KPK menyatakan bahwa KPK tidak akan gegabah dalam menangani kasus tersebut.

KPK juga tidak akan terpengaruh adanya desakan untuk meningkatkan status penyidikan menjadi penyidikan.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta membeli lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) senilai Rp 800 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2014.

Oleh BPK, proses pembelian itu dinilai tidak sesuai dengan prosedur dan Pemprov DKI membeli dengan harga lebih mahal dari seharusnya sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 191 miliar.

BPK sebelumnya menemukan enam penyimpangan dalam pembelian lahan Sumber Waras.

Enam penyimpangan itu adalah penyimpangan dalam tahap perencanaan, penganggaran, tim, pengadaan pembelian lahan RS Sumber Waras, penentuan harga, dan penyerahan hasil.

SUMBER :

http://megapolitan.kompas.com/read/2016/03/29/22580791/KPK.Belum.Temukan.Adanya.Niat.Jahat.dalam.Kasus.Sumber.Waras?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

 

 

 

 

Marshanda dan sang pengemis



Dari hasil mengemis, ayah Marshanda dapat rp 40 ribu sehari
Irwan Yusuf setelah terjaring di panti sosial.

Marshanda: Ini Bukan Sesuatu yang Memalukan, Dia Tetap Papaku...

Anak artis terkenal, adik mantu konglomerat, tapi harus mengemis dijalanan........

Merdeka.com - Kabar mengagetkan datang dari artis cantik Marshanda, karena ayahnya kedapatan tengah mengemis dan terjaring Dinas Sosial. Disebutkan Irwan Yusuf memilih mengemis karena kesulitan keuangan, dan dari hasil meminta-minta uang yang didapatkannya pun juga tidak seberapa.

"Kalau lamanya pengakuannya kan kalian sudah tahu, cuma yang bikin (iba) itu dia cuma dapat Rp 40 ribu sehari. Itu pengakuan dia waktu assessment (BAP)," ucap Danil, Bagian Pembinaan PMKS Panti Bina Insan Bangun Daya, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (28/03).




Marshanda pun telah datang ke panti sosial tersebut untuk bertemu dengan ayahnya. Bintang tersebut mengakui kalau ayahnya itu memang memiliki kesulitan ekonomi, dan mereka sempat kehilangan kontak selama 2 tahun terakhir.
http://i37.tinypic.com/2uic9vr.jpg
Cynthia Yusuf adik Irwan Yusuf

Ketika banyak media yang datang untuk mengetahui keadaan ayah Marshanda, Irwan Yusuf enggan untuk menemui. Keadaannya yang tak begitu baik membuatnya enggan bertemu media, apalagi putrinya termasuk artis yang cukup berhasil.
"Dia nggak mau ketemu wartawan. Ya, malu yaa. Karena seperti kita saja coba misalnya lagi begitu (terpuruk) pasti ada rasa malu. Terkecuali kalau ditemukan lagi baik. Kalau lagi baik dia pasti mau, nah ini dia malu kondisinya begitu apalagi dia punya anak artis," ungkapnya.



Disisi lain Marshanda tak merasa malu dengan kondisi ayahnya, dan ia malah senang karena akhirnya bisa bertemu karena lama kehilangan kontak. Saat berkunjung, Chacha ditemani oleh sang kekasih yaitu Egi John.
"Yang saya tau, saya cuma antar untuk mereka ngomong bertiga (Chaca, Irwan & Egi). Katanya mau quality time, cipika cipiki pelukan terus saya tinggal," tandasnya.
  Warga di kawasan Jalan Bangka IX, Mampang Prapatan, dan sekitarnya telah cukup lama mengenal sosok ayah artis peran Marshanda, Irwan Yusuf, sebagai gelandangan.

Menurut pengakuan sejumlah warga yang ditemui Antara News, Irwan kerap tidur di pinggir kios Pasar Baru, Mampang Prapatan, atau kuburan Gang Manggis.

"Sekitar seminggu lalu, saya pagi-pagi ke pasar masih lihat dia tidur depan kios. Dia pakai kaus perempuan, mungkin dikasih orang, ya," kata Keri, yang menempati bekas kamar kontrakan Irwan, Senin (28/3/2016). 



http://kostsudirmanthamrin.blogspot.ca/

Pria bernama Irwan Yusuf benar adalah ayah kandung artis cantik Marshanda alias Chaca. Ditangkapnya Irwan oleh Dias Sosial Jakarta karena mengemis, memunculkan banyak tanya dan cerita. Kok bisa ayah artis Marshanda jadi pengemis?
Informasi dihimpun dari berbagai sumber, Irwan Yusuf menikahi Riyanti Sofyan, ibu Marshanda. Riyanti dikenal sebagai anak dari Sofyan Ponda raja hotel kelas menengah yakni Hotel Sofyan grup.



Sofyan Ponda adalah pengusaha hotel asal Indonesia. Dengan demikian, Sofyan Ponda merupakan kakek dari Marshanda.
Cynthia Yusuf, Bintang LUX
Lantas, mengapa Irwan Yusuf melarat hingga menjadi pengemis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Apakah Irwan melarat setelah cerai dari Riyanti?
Kabarnya, orangtua Marshanda, Irwan Yusuf dan Rianty Sofyan, bercerai saat usia Marshanda sekitar 5 tahun.
Disebutkan Irwan Yusuf semasa remaja pernah bersekolah di SMA 8 Jakarta. Saat remaja Irwan Yusuf dan adiknya perempuannya bernama Cynthia Yusuf tinggal bersama orangtua di Menteng, Jakarta Selatan. Cynthia Yusuf sendiri mengundurkan diiri dari dunia artis setelah menikah dengan Rizal Risjad , anak kedua dari konglomerat Ibrahim Risjad. 

Kini, adik Irwan Yusuf ini disibukkan dengan kegiatan bisnis dan kumpul2 para sociallite Jakarta. Bahkan wanita yang punya rambut panjang itu ada dibelakang Batik Parang Kencana dengan sister line bertajuk Liris, koleksi untuk komunitas muda
 
Demikian kisah miris Irwan Yusuf , ayah dari artis terkenal dan kakak dari model bintang iklan sabun Lux yang kini mantu dari konglomerat. Semoga keluarganya tidak meninggalkannya lagi tapi memberinya pekerjaan yang layak misalnya membikinkannya rumah kost untuk disewakan.

Sekejam-kejamnya Ibu tiri , lebih kejam Ibukota.



SUMBER :

http://www.merdeka.com/artis/dari-hasil-mengemis-ayah-marshanda-dapat-rp-40-ribu-sehari.html

http://oktavita.com/cynthia-risjad-yusuf.htm

detik.com 






Yusril Dianggap Bakal Calon Serba Untung

yusril

Minggu, 27 Maret 2016 | 09:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, dinilai sebagai salah satu bakal calon yang "serba untung".

Selain posisinya yang saat ini akan bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017, Yusril juga merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB).

"Kalau Yusril sekarang ini serba untung, didukung atau tidak didukung sekalipun," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Minggu (27/3/2016).

Ray melanjutkan, jika Yusril terpilih menjadi cagub DKI, posisinya sangat menguntungkan. Tak menutup kemungkinan orang akan beranggapan bahwa sistem kaderisasi PBB akan baik.

"Proses kaderisasi di PBB itu seolah-olah jauh lebih baik dari partai yang sudah eksis. Lihat saja tuh partai-partai eksis melirik calon pemimpinnya ke PBB, kira-kira kan begitu," sambung Ray.

Hal tersebut juga akan berdampak secara psikologis kepada kader PBB di daerah lainnya. Selama mereka bisa berbuat baik, maka tak menutup kemungkinan akan dilirik oleh partai-partai yang sudah eksis sebelumnya untuk menjadi calon pemimpin di daerah tersebut.

Sementara itu, jika Yusril tak terpilih, secara langsung, ia mendapat "iklan gratis" untuk partainya, PBB.

"Dia mulai mengiklankan secara gratis partainya, PBB, apalagi kalau dia mendapat dukungan dari partai lain," kata Ray.

Kendati demikian, Yusril sempat mengatakan bahwa dirinya tidak menonjolkan PBB dalam pendekatan di pilkada. Ia melakukan berdasarkan kedekatannya dengan para petinggi partai.

"Selama ini pun, saya tidak terlalu menonjolkan partai saya. Saya lebih banyak bergerak secara pribadi," kata Yusril di Jakarta, Senin (21/3/2016). [Baca juga: Yusril "Pede" Tiga Parpol Ini Serius Usung Dia Jadi DKI 1]

 

SUMBER :

http://megapolitan.kompas.com/read/2016/03/27/09011251/Yusril.Dianggap.Bakal.Calon.Serba.Untung

Partai Hanura Resmi Dukung Ahok









JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Partai Nasdem, Partai Hanura juga mendeklarasikan dukungannya untuk bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Deklarasi itu disampaikan langsung oleh Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad "Ongen" Sangaji.

http://kostsudirmanthamrin.blogspot.ca/








Keputusan berdasarkan hasil rapat pimpinan Hanura DKI Jakarta dalam surat keputusan deklarasi nomor 03/Kep Rapimda DKI Jakarta 2016 tanggal 24 Maret 2016.
Rapat itu dihadiri Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, pengurus harian, DPC di Jakarta dan Kepulauan Seribu, serta pengurus cabang.
"Maka dengan ini, sesuai hasil rapimda, Partai Hanura memutuskan dan dukungan kepada Bapak Insinyur Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022," kata Ongen mengucap deklarasi dukungan Partai Hanura kepada Ahok, di Kantor DPP Hanura, Sabtu (26/3/2016).
Ongen pun memberikan rompi Partai Hanura kepada Ahok.
Adapun Partai Hanura memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sementara Partai Nasdem memiliki 5 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Jika dijumlahkan, total dukungan kepada Ahok di DPRD sudah mencapai 15 dari 106 kursi.
Ahok sendiri tetap berencana maju melalui jalur independen bersama relawan pendukungnya, "Teman Ahok".
Ahok berpasangan dengan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai calon wakil gubernur.


 SUMBER :

 http://megapolitan.kompas.com/read/2016/03/26/14432361/Partai.Hanura.Resmi.Dukung.Ahok.di.Pilkada.DKI.Jakarta.2017?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kpopwp



Habiburokhman Terjun dari Monas jika "Teman Ahok" Capai 1 Juta KTP - BUNGEE JUMP Monas Tower





 Kamis, 24 Maret 2016 | 19:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman membuat janji di akun Twitter-nya, @habiburokhman, terkait formulir KTP yang dikumpulkan "Teman Ahok".Habiburokhman mengatakan, dia akan terjun dari puncak Monas jika Teman Ahok mampu kumpulkan data 1 juta formulir KTP.
 "12) Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???" tulis Habiburokhman.

http://kostsudirmanthamrin.blogspot.ca/



 "12) Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???" tulis Habiburokhman.


Bungee Jumping
bungee jumping pictures
Ketika dikonfirmasi, Habiburokhman mengakui bahwa itu adalah akun Twitter miliknya. Menurut dia, jumlah formulir KTP yang diumumkan merupakan kebohongan. Sebab, dia melihat booth (stan) Teman Ahok di mal selalu sepi.

Mungkin dia hobby "bungee jumping"

 
"Omong kosong, saya lihat sepi. Ahok kan cagub mal kan. Di mana-mana sepi terus kok saya lihat," ujar Habiburokhman.
Selain itu, dia juga meragukan jumlah formulir yang dikumpulkan Teman Ahok. Hal itu disebabkan selama ini Teman Ahok tidak pernah menunjukkan bentuk fisik formulir KTP tersebut.
"Saya sih enggak percaya dengan Teman Ahok. Kalau saya ngomong punya sejuta KTP juga bisa dong? Kalau cuma bohong doang," ujar Habiburokhman. (Baca: Bagaimana Cara Teman Ahok Mengumpulkan Data KTP?)
"Kalau mau, publish saja semua nama biar bisa nilai langsung. Berani gak? Enggak ada berani. Ngomong doang bilang sekarang sudah berapa ratus ribu. Jadi haqul yakin saya tidak akan terkumpul," kata dia.
Habiburokhman juga tidak yakin bahwa ada warga yang suka dengan kepribadian Ahok. Menurut dia, Ahok merupakan sosok yang sombong dan kasar. Dia yakin tidak ada masyarakat yang suka dengan pemimpin seperti Ahok.
sumber :
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/03/24/19444251/Habiburokhman.Terjun.dari.Monas.jika.Teman.Ahok.Capai.1.Juta.KTP.?utm_source=RD&utm_medium=inart&utm_campaign=khiprd










PERTARUHAN AHOK ~ Mata Najwa Edisi Gubernur DKI 16 Maret 2016 FULL






Ahok Bingung, Ternyata Haji Lulung “Buta Huruf” Terkait RS Sumber Waras (Pertaruhan Ahok # part 3)




Raksasa raksasa di dunia Pewayangan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtk6MwHhkghVhXXCsbN-be7dZGzkAJE3X8v0b3ZGvDLjcBdUK0NVK2KJFndAyW4MoNf9yR33KT_ER6MljKyGJG6axDxYPjhhjyC6_B8kl9oDi35n0fXN-FiNXc0S93wC3mTOCJHtpfJIR6/s748/Dasamuka+rangan+banyak+BAGUS.jpg

Dalam dunia pewayangan dikenal juga tokoh tokoh raksasa. Raksasa raksasa ini dapat dikelompokan menjadi delapan macam raksasa.

1. Raksasa golongan raja dan satria; misalnya, Prabu Dasamuka dari Alengkadiraja dan saudara saudara dan puteranya, Prabu Gorawangsa, raja Gua Barong. Prabu Yudha Kala Kresna dari Dwarawati, Prabu Kala Karna.dari Kerajaan Awangga Prabu Newata Kawaca dari Kerajaan Imanimantaka, Prabu Kala Trembaka dari Kerajaan Pringgadani, Prabu Baka dari Medangkemulan,dll.

2. raksasa golongan pendita, misalnya Resi Pulasta, dari Kerajaan Alengkadiraja dan Begawan Bagaspati. dari Kerajaan/Pertapaan Argabelah;

3. Raksasa dari golongan dewa dewa. Seperti putera putera Batara Guru dan Batara Ismaya, seperti Batara Kala, Batara Gana, Batara Yamadipati, Batara Wrahaspati;dll.

4. Raksasa dari gokongan dewa yang mendapat kutukan, maka ia menjadi raksasa, seperti Raksasa Wong Lanang dan Raseksi Wong Wadon, yang setelah diruwat maka, mereka kembali menjadi dewa Kamajaya dan Dewi KamaratIh.dll
5. Raksasa jenis brahala, adalah raksasa alih rupa dari dari Prabu Kresna atau Arjuna Sasrabahu, yang bisa merubah dirinya menjadi raksasa sebesar gunung anakan.
  6.Raksasa jenis jin, misalnya Jin Sapujagad dan Sapulebu.

  7. Raksasa dari Golongan perajurit,misalnya: Buto Cakil dan Kala Pragalba.

8. Raksasa hutan serperti Buto Rambutgeni Buto terong dll, biasanya bergabung dengan golongan prajurit.

Sedangkan pertunjukan paling menarik adalah adegan Perang Kembang, perang antara perajurit raksasa dengan seorang kesatria, misalnya, Arjuna, Abimanyu atau Srikandi, Biasanya kalau yang menghadapi Abimanyu atau Srikandi akan dibantu Gatutkaca yang selalu mengawasi keamanan negara dari angkasa.

Marilah kita  berkenalan dengan mereka.
Bahan dihimpun dari Album Tokoh Wayang
Wrehaspati, mohon maaf dan terimakasih.

 

SELENGKAPNYA :

http://dusyanta.blogspot.ca/

Lagu Indonesia Bangkit - Prabowo - Hatta ft Ahmad Dhani, Virzha, Husein, Nowela - We Will Rock You




Menuduh Ahok Beli KTP Warga, Ridwan Saidi Berdebat Dengan Anton Medan








Pertimbangan KPU Pilih Pilkada Serentak di Rabu, 15 Februari 2017

 

Senin 14-03-2016 16:48:00 BERITA



image_demo_40
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2017 jatuh pada hari Rabu, 15 Februari 2017. Ada pertimbangan khusus yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam memilih hari dan tanggal ini.
“Pertimbangan utamanya untuk meningkatkan partisipasi memilih,” kata Juri Ardiantoro, Anggota KPU, saat uji publik rancangan PKPU Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pilkada 2017 di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat (14/03).
Juri melanjutkan, hari Rabu menjadi semacam hari atas hasil konvensi internal KPU. Rabu adalah hari di tengah minggu dan dipertimbangkan agar pemilih tidak menganggapnya sebagai libur panjang. Sehingga, partisipasi pemilih juga diharapkan tinggi.
Di bulan Februari 2017, ada empat tanggal di hari Rabu. 1, 8,17 dan 22 Februari 2017 jatuh pada hari Rabu. Tanggal 1, 8, dan 22 tidak dipilih karena khawatir menyamai nomor urut pasangan calon dan bisa dijadikan bahan kampanye oleh pasangan calon.
“Tanggal 8 khawatir menyamai nomor urut paslon. Tanggal 8 dekat pula dengan hari raya masyarakat Papua. Sementara tanggal 22 mirip dengan bahan kampanye pasangan calon,” tandas Juri. [Dhika]

SUMBER :
http://www.rumahpemilu.org/in/read/10991/Pertimbangan-KPU-Pilih-Pilkada-Serentak-di-Rabu-15-Februari-2017





Ini Tahapan Pilgub DKI 2017, Dukungan Independen Harus Diserahkan Agustus

Danu Damarjati - detikNews

http://usimages.detik.com/community/media/visual/2015/08/10/130dec2a-d6a9-4f9d-8842-72a1b885d745.jpg?w=780&q=90

Jakarta - Atmosfer politik jelang Pemilu Gubernur DKI 2017 sudah mulai memanas sejak dari sekarang. Sebenarnya kapan tahapan Pilgub DKI 2017 itu akan dimulai?
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Khusus Ibukota Jakarta (KPU Provinsi DKI), Sumarno, menyatakan pihaknya sudah mempunyai draf simulasi tentang jadwal tahapan Pilgub DKI 2017 berdasarkan pada penyelenggaraan Pilgub sebelumnya.
"Kita sudah mempunyai simulasi tentang jadwal meski baru dalam taraf draf awal," kata Sumarno kepada detikcom, Senin (7/3/2016).
Mei 2016, tahapan persiapan Pilgub DKI 2017 akan dimulai. Persiapan meliputi penyusunan regulasi, perumusan program-program, hingga pembentukan panitia ad hoc berupa petugas pemilu. Bimbingan teknis (Bimtek) kepada petugas pemilu akan dilaksanakan pada bulan Juni. Tahapan persiapan kelar, barulah kemudian dimulai tahapan penyelenggaraan.
Agustus 2016, penyerahan dukungan dari bakal pasangan calon jalur independen. Calon yang menempuh jalur independen harus menyerahkan dukungannya ke KPU. Untuk konteks DKI, dukungan minimal berjumlah 532.213 KTP dan formulir pernyataan dukungan terhadap bakal pasangan calon independen.
"Itu akan dimulai pada pekan pertama Agustus," kata Soemarno.
Agustus hingga September 2016, KPU DKI melakukan verifikasi terhadap dukungan untuk bakal pasangan calon jalur independen itu. Verifikasi ada dua jenis, yakni verifikasi administrasi dan verifikasi faktual.
"Yang faktual itu, kami akan menyocokkan dokumen dukungan itu, datang ke alamat warga satu per satu. Kalau Pak Ahok (Gubernur Basuki T Purnama) mmenyatakan mendapat dukungan satu juta dukungan, ya kami datangi satu juta nanti. Kami punya petugas ribuan nanti," kata Soemarno.
September 2016, pengumuman hasil verfikasi bakal pasangan calon. Sebelum mengumumkan hasil verifikasi ini, KPU memberi kesempatan kepada bakal pasangan calon independen dan juga partai politik untuk memperbaiki kekurangan hasil verifikasi sebelumnya, bila memang ditemukan ketidaksesuaian data. Jadi, ada dua kali kesempatan verifikasi.
"Termasuk bakal pasangan calon dari parpol juga begitu. Nanti masa perbaikan itu mereka maksimalkan, kalau bisa melengkapi kekurangan maka mereka bisa mendaftar lagi dan kami verifikasi lagi," kata Soemarno.
Oktober 2016, bakal calon independen dan bakal calon dari jalur parpol akan mendaftar sebagai cagub dan cawagub di Pilkada DKI 2017 dalam waktu bersamaan.
"Yang lebih awal itu adalah penyerahan dukungan dari bakal calon independen (Agustus). Kalau pendaftarannya, semua calon baik dari independen maupun parpol sama-sama dilakukan pada Oktober, tiga hingga empat hari masa pendaftaran," kata Soemarno.
Pada bulan Oktober itu nanti juga akan dilakukan penetapan bakal calon menjadi calon, dilanjutkan dengan pengundian nomor urut pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI 2017.
"Kemudian, pencoblosan akan dilakukan 15 Februari 2017," kata Soemarno.
Terlepas dari simulasi itu, Soemarno menyatakan itu barulah sekadar draf. Untuk kepastian jadwalnya secara rigid, KPU DKI akan menunggu keputusan KPU Pusat. Bukan hanya DKI saja yang menunggu kepastian KPU Pusat, karena Pilkada serentak 2017 akan diikuti oleh tuju provinsi dan 94 kabupaten/kota.


(dnu/dnu)

SUMBER : Detik.com



 SUMBER :

 http://news.detik.com/berita/3158744/ini-tahapan-pilgub-dki-2017-dukungan-independen-harus-diserahkan-agustus








Partai Politik Mulai Lirik Elektabilitas Ahok

http://assets.kompas.com/data/photo/2014/09/10/0944218penanaman-mangrov-147780x390.jpg
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah partai politik, selain Nasdem, mulai "melirik" Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, untuk ajang Pilkada DKI 2017 mendatang. Bagaikan balap mobil F1 maka PilGub DKI Jakarta adalah ajang ideal untuk “branding” partai politik. Seperti Pertamina yang rela mengucurkan ratusan M untuk mendukung Rio Haryanto, partai-partai yang cerdik mulai mendukung Ahok. Apalagi Ahok kalau dimisalkan pembalap dia adalah tim papan atas. Maka menempelkan logo partai di " badan dan mobil balap" tim Ahok ini jelas cara yang effektif untuk mendongkrak popularitas untuk Pemilu yad.

Beberapa partai politik tersebut antara lain Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional. http://ercicbr.com/wp-content/uploads/2016/02/1456208637_524_Inilah-Mobil-F1-Rio-Haryanto-di-Manor-Racing-Kok-Mirip%E2%80%A6.jpg
Gelagat Hanura mulai terlihat dari beberapa peristiwa. Misalnya, saat adanya pertemuan khusus antara "Teman
Ahok" dan Ketua Umum Hanura Wiranto beserta kader lainnya beberapa waktu lalu.
Setelah pertemuan, Ketua DPP Hanura, Miryam S Haryani, langsung memberikan sinyal kuat bahwa partainya akan mendukung pencalonan
Ahok lewat jalur perseorangan. "Dalam satu dua hari ini (akan diumumkan). Arahnya pasti mendukung (Ahok)," kata Miryam S Haryani, Kamis lalu.



Selain Hanura, juga ada PKB yang mulai terlihat akan mendukung Basuki. Gelagat itu dapat dibaca lewat mulai masuknya nama

Ahok yang bersaing ketat dengan musisi Ahmad Dhani dalam penjaringan bakal calon gubernur dari PKB.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas, mengungkapkan nama
Ahok sangat kuat di tataran pengurus anak cabang (PAC) PKB atau setara tingkat kecamatan. "Bukan kuat lagi, sangat kuat," kata Hasbiallah di Jakarta, Kamis lalu. Padahal, Dhani sebelumnya sudah mengklaim dirinya didukung penuh oleh PKB untuk menjadi calon gubernur. Namun saat ini, lanjut Hasbi, PKB masih melakukan survei ulang untuk menentukan pilihan siapa yang akan didukung.


http://assets.kompas.com/data/photo/2016/02/25/2334160rio13780x390.jpgBerbeda dengan Hanura dan PKB, posisi PAN saat ini masih tampak malu-malu menyebut akan mendukung Ahok lewat jalur perseorangan.
Setelah Ahok menyebut sudah diberi dukungan oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hassan lewat pembicaraannya beberapa waktu lalu, PAN masih belum mengambil keputusan. Wakil Ketua Umum PAN, Mulfachri Harahap menyebut klaim Ahok dan tidak berdasar. Ia juga mempertanyakan fungsi dukungan partai terhadap Ahok yang sudah memilih untuk maju lewat jalur perseorangan.
"Kalau ketemu dan bicara satu dua hal (dengan Zulkifli), saya kira itu pembicaraan informal yang tidak mengikat kepada
Ahok dan PAN," ucap dia.


Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, melihat fenomena partai politik yang mulai melirik

Ahok sebagai hal yang lumrah.  Sebab, secara elektabilitas, Ahok masih berada di atas angin. 

 selengkapnya :

http://megapolitan.kompas.com/read/2016/03/19/07372431/Partai.Politik.Mulai.Lirik.Elektabilitas.Ahok?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp









"

Ahok: Terima Kasih Ahmad Dhani Bilang Ahok Bisa Jadi Presiden

https://pbs.twimg.com/media/Cd1GuPUWwAE-4xl.jpg

Pengumpulan KTP Ahok-Heru Tidak Perlu Materai

 

17 Maret 2016

#Laporan Pengumpulan KTP
Medium ilustrasi artikel meterai 01
Dukungan #KTPuntukAhok TIDAK PERLU MATERAI
Teman Ahok menegaskan bahwa pengumpulan KTP untuk Ahok dengan menggunakan formulir Teman Ahok tidak perlu ditempeli Materai. Teman Ahok menilai, perihal materai ini adalah informasi simpang siur yang berangkat dari pernyataan KPUD yang kemudian disalahpahami oleh relawan dan dimanfaatkan untuk mempersusah pengumpulan KTP. 

Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas menyampaikan bahwa  Teman Ahok sebelumnya telah berkoordinasi dengan KPUD, jauh sebelum dimulainya pengumpulan KTP. “Materai ini disalah artikan. Memang KPUD menjelaskan Materai memang nanti harus digunakan saat  proses pendaftaran ke KPU. Materai tersebut ditempelkan di Form KWK-B1”,  jelasnya. 

Namun yang diisi masyarakat saat ini, sambung Lia, bukan merupakan Form KWK-B1. “Form KWK B-1 itu bukan form yang sekarang. KWK B-1 itu nantinya berisi rekapitulasi siapa saja yang mengumpulkan KTP, dikelompokkan per wilayah. Jadi hanya satu Formulir KWK B-1 per kelurahan. Dan itu nanti yang akan membuat adalah Teman Ahok, dan yang menandatangani form tersebut juga bukan yang memberi KTP, tapi kandidatnya, yaitu Pak Ahok dan Pak Heru.” Amalia menjelaskan. 

Terkait tudingan lawan politik Ahok, Amalia enggan menanggapi terlalu jauh. “Itu biasa untuk menyerang kita. Jika sejuta KTP kali materai enam ribu ya sampai 6 Milyar. Tapi kan sebenarnya Cuma 247 Materai total nanti, tak sampai dua juta rupiah.” jelasnya. “Andai sampai 6 Miliar begitu hanya untuk materai, berarti aturannya yang tidak benar. Jauh-jauh hari pasti sudah kita gugat.” Amalia menutup.


SUMBER:
http://temanahok.com/artikel/145-pengumpulan-ktp-ahok-heru-tidak-perlu-materai?l=id







Lima partai siap bersatu lawan Ahok

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIhuf0PxvMKvgSUlEupgUen-FcyUkj5Dfz0wlEzBrwFkwg5NByiyZ0KZUh2wqdxl1R_4M8UDNGf633F5wB5yhzr-IazHjoSRMwTREt3x2CFbIpxkKsrJWwiJnwYu7o6xc6oev4-Cgks0M/s1600/umat+islam+dki+tak+butuh+ahok.jpg


JAKARTA. Sekretaris DPD Partai Golkar DKI Jakarta Zainudin mengatakan, partainya sudah melakukan komunikasi intens dengan beberapa partai terkait Pilkada DKI 2017. Zainudin mengatakan, sejumlah partai akan bersatu mencari seorang calon gubernur.

"Golkar sudah melakukan komunikasi politik dengan PDI-P, Partai Gerindra, PKS, dan PPP," kata Zainudin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (17/3).
Ia juga mengatakan, partainya sudah pasti tidak akan mendukung Gubernur DKI petahana Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jika maju melalui jalur independen. Oleh karena itu, Partai Golkar bersama empat partai di atas akan mencari calon yang akan diusung melalui partai politik.

"Golkar sesuai dengan keberadaaannya sesuai dengan UU Partai Politik, maka kita harus berani mencalonkan orang atas kesepakatan partai," ujar Zainnudin.
Ia mengungkapkan kriteria cagub yang dicari oleh Partai Golkar. "Kita mencari generasi kepemimpinan cerdas, tegas, santun, dan berbudaya," ujarnya. (Jessi Carina)
Editor : Dupla KS
Sumber : Kompas.com

Ini Alasan Warga Jakarta Rela Antre demi Dukung Ahok

http://assets.kompas.com/data/photo/2016/03/14/1555577rps20160314-155235780x390.jpg
Sejumlah warga sedang mengisi formulir ulang dan menyerahkan fotokopinya untuk mendukung Basuki Tjahaja Purnama maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 di booth 'Teman Ahok' di Emporium Pluit Mall, Jakarta Utara, Senin (14/3/2016).


Kamis, 17 Maret 2016 | 11:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Rumah Haji Asnawi di Jalan Raya Kebon Jeruk, Jakarta Barat, setiap hari dipenuhi warga yang meminta formulir dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan maju melalui jalur independen pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.
Di rumah itu, Posko Teman Ahok yang dikelola istri mantan anggota DPR tersebut sudah mengumpulkan formulir dukungan dalam jumlah ribuan.
"Setiap hari warga yang datang sampai memenuhi gang masuk ke rumah saya," kata H Asnawi kepada Warta Kota, Rabu (16/3/2016).
Salah seorang warga, Muin, kepada Warta Kota mengatakan, dia bersama istri dan dua anaknya baru saja mengisi formulir dukungan untuk pasangan Ahok-Heru Budi Hartono di Posko Teman Ahok di rumah Haji Asnawi.
"Iye, kite dukung Ahok saja," kata Muin.
Banyaknya dukungan juga terjadi di Posko Teman Ahok di Graha Pejaten Nomor 3, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sejak pagi, beberapa orang sudah berdatangan menyerahkan fotokopi KTP dan mengisi formulir sebagai dukungan kepada Ahok.
Seorang warga Kelapa Gading bahkan sengaja datang ke Graha Pejaten untuk meminta ratusan formulir.
"Warga Kelapa Gading merasakan setelah Ahok jadi Gubernur DKI, Kelapa Gading yang biasa banjir sekarang jauh berkurang," katanya.
Hal serupa diungkapkan oleh Cahyo, warga Kemang, Jakarta Selatan, yang mengatakan sengaja mengisi formulir dukungan untuk Ahok karena dia merasakan Jakarta lebih baik dari pemimpin DKI terdahulu.
"Pak Ahok jauh lebih baik dibanding pendahulunya," kata dia.
Hendra Dinata (52), warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, menyatakan, saat ini birokrasi di Pemprov DKI jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
"Saya mengantar anak mengurus KTP cuma setengah jam selesai," ungkapnya.
Komunitas Teman Ahok sejak beberapa hari terakhir ini memang sedang memverifikasi ulang formulir KTP warga yang akan mendukung Ahok maju sebagai calon independen dalam Pilkada DKI 2017.
Mereka kini telah mencantumkan nama Ahok sebagai cagub dan Heru Budi Hartono sebagai cawagub dalam formulir itu.
Verifikasi dilakukan demi memastikan bahwa dukungan warga DKI untuk pasangan Ahok-Heru. Soalnya, dalam formulir yang telah diisi sebelumnya, nama pasangan Ahok belum ada.
"Pada intinya, kami memastikan masyarakat DKI yang mendukung Ahok tak keberatan jika Pak Ahok menggandeng Pak Heru sebagai cawagub," ujar Juru Bicara Teman Ahok, Amalia.
Amalia mengimbau warga Jakarta untuk memverifikasi ulang dengan mendatangi kembali booth-booth Teman Ahok.
Namun, ia juga mengatakan, timnya akan menjemput bola dengan mendatangi rumah-rumah warga. (Andika Panduwinata)


SUMBER:
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/03/17/11264341/Ini.Alasan.Warga.Jakarta.Rela.Antre.demi.Dukung.Ahok?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp

Paranormal Meramal Prabowo Jadi Presiden, Bila Salah Dia Siap Ditembak Mati

http://usimages.detik.com/customthumb/2014/06/13/1562/kisabdo.jpg?w=780&q=90

detikNews - Jumat 13 Jun 2014, 16:53 WIB
Jakarta - Berbagai macam dukungan mengalir bagi pasangan Prabowo-Hatta yang membuka posko di Rumah Polonia, Cipinang, Jaktim. Aneka rupa kelompok dan individu datang dan memberikan pernyataan sikap mendukung.
Kali ini ada yang cukup unik datang ke rumah Polonia, tak lain seorang paranormal. Dia menyebut dirinya Ki Sabdo Jagad Royo, yang mengaku sebagai ahli supranatural independen.
Pada siang, Jumat (13/62014) dia pun menyampaikan deklarasi dukungannya. Tapi ada yang cukup mengejutkan, sang paranormal siap mati jika Prabowo tak menjadi presiden. Terserah mau percaya atau tidak sang paranormal ini mengaku mendapat penampakan gaib di tiga tempat.
"Apabila pernyataan saya salah, saya siap menerima sanksi pidana kurungan dan tembak mati di tempat. Dan yang melakukan eksekusi tersebut Prabowo Subianto sendiri, bukan orang lain," kata Ki Sabdo di panggung deklarasi Rumah Polonia.
Ki Sabdo, yang mengenakan baju adat dan blangkon berwarna hitam, mengaku sudah melakukan ritual mulai dari tanggal 19 September 2012 sampai 5 Juni 2014.
"Saya sudah ritual di tiga tempat: Goib penguasa Istana dan Nyi Roro Kidul di Jakarta, Kanjeng Sunan Bungkul Surabaya, dan Joko Dolog Surabaya. Kelihatan di tiga tempat tersebut hanya wajah Prabowo," katanya masih di atas panggung.
Pernyataan sang paranormal ini menarik perhatian sejumlah wartawan. Dia pun diwawancarai usai turun dari panggung. Ki Sabdo malah bercerita soal kesuksesannya mengawal Jokowi menjadi gubenur DKI.
"Yang membantu dia (Jokowi) menang lawan Bowo-Nara itu ya ini orangnya, di depan Mas," kata Ki Sabdo sambil menunjuk dirinya sendiri.
Panjang lebar dia bercerita soal kesaktian dan pengalamannya selama ini. Sebelum mengakhiri perbincangan, sang paranormal tiba-tiba bertutur soal pesawat MH370. Dia mengaku menyembunyikan pesawat itu dari pencarian tim SAR.
"Saya melakukan ini hanya untuk sosial, biar tv nasional angkat nama saya. Uang mah bisa dicari. Saya kan orang bisnis. Properti, tanah, itu punya saya sendiri," ujarnya memberi alasan.

(fjr/mad)
 
SUMBER :
http://news.detik.com/berita/2607593/paranormal-meramal-prabowo-jadi-presiden-bila-salah-dia-siap-ditembak-mati?992204topnews=





Ahmad Dhani : Ahok Bisa Termehek mehek Debat dengan Yusril Ihza Mahendra





Ahok , Basuki Tjahaya Purnama - Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 : Analisa Koalisi dan Penantang







http://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2015/12/26/jelang-pilgub-dki-ahok-567e6be985afbd3309f94bbf.jpg?t=o&v=760

Analisa netral dan objektif oleh si Engkong, warga Betawi tiga jaman dibantu si Entong seorang cukong (cucu engkong) yang kuliah di fakultas ekonomi jurusan Blok M - Grogol.

PLUS RAMALAN  KI PRANA LEWU 

http://kostsudirmanthamrin.blogspot.ca/

Saking pusing melihat banyaknya berita/artikel di Kompas dan Kompasiana mengenai Pemilihan Gugernur DKI Jakarta 2017 maka ane mencoba membuat analisa ini daripada jadi eneg seperti kata Kompasianer ini.





Komposisi DPRD DKI Jakarta dapat dicari di Wikipedia 

DPRD DKI JAKARTA TOTAL KURSI 106  terdiri atas partai-partai:
Papan atas : PDIP=28,Gerindra=15.
Papan tengah : PKS/GOLKAR/DEMOKRAT/PPP/HANURA= 11+9+10+10+10=50

Papan bawah : Nasdem+PKB + PAN =5+6+2=13


Untuk bisa mengusung minimal harus punya 22kursi/cagub

Lihat tabel disini

http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com/selebriti/Desy_Ratnasari/sep-desy-ratnasari-013.jpg
Desy Ratnasari (PAN)
Daftar calon :

KW1 : Sandiaga Uno,Yusril IM, Roy Suryo, Adyaksa Dault, Triwicaksana,  Jarot, Boy Sadikin, Ganjar, Risma

KW2 : Hasnaeni Moein (wanita emas), , H. Lulung, M. Taufik, M Sanusi, Suyoto (bupati Brojonegoro)


KW3 :Ahmad Dhani,Farhat Abbas  Dessy Ratnasari, Eko Patrio yang dijagokan PAN berita terakhir ................... Eki Pitung,Ahmad Taufik/ Mujtahid Hashem ( calon KPU gagal)
mungkin akan menyusul lagi tokoh lain....sudah 15 cagub lebih...

PDIP(28 kursi) sudah pasti punya calon sendiri :Jarot/Risma/Ganjar/Boy Sadikin....

NasDem(5kursi) sudah mantap dengan Ahok di jalur independen. Update : Hanura telah merapat ke Teman Ahok, sudah deklarasi hari Sabtu 26/3/2016.



HASNAENI MOEIN SI WANITA EMAS
Demokrat sedang membuka pendaftaran. Diluar dugaan Nachrowi malah tidak mendaftar.  

PPP(10kursi) tidak mengusung Haji Lulung, tapi Djan farids mau mengusung Yusril , harus mencari 12 kursi lagi. tetapi ketua PPP hasil Muktamar VIII adalah Romahurmuzy.  Jadi dukungan terhadap Yusril hanya "cheque kosong"

Jadi masih ada beberapa partai yang masih menunggu perkembangan : PKS,Golkar, PPP, Demokrat PKB, PAN total kursi 11+9+10+10+6+2= 39 kursi. Hanya cukup untuk membuat satu koalisi, ingat harus > 22 kursi

Yusril Ihra Mahendra dari PBB (0 kursi) berkoalisi dengan ........????? Dia sedang wara-wiri mencari partai pengusung. Suatu saat dia ngomong : ' Ical mendukung saya" . Dia mempromosikan agar KMP  mengusung calon tunggal, tentu dirinya sendiri. Lalu dia merayu PDIP untuk menempel ke KMP, lucu juga professor lihai ini. Wah bakal kuat sekali dia didukung PKS,Golkar, PPP, PAN, PDIP = 11+9+10+2+28=60 kursi.

Yusril Dianggap Bakal Calon Serba Untung :   Kalau diusung oleh partai -partai lain maka partainya PBB akan naik pamornya, karena dianggap  punya kader unggulan dibanding partai pengusung. Kalau tidak jadipun PBB  dapat iklan gratis.


http://kostsudirmanthamrin.blogspot.ca/


Update : PAN  melakukan penjaringan dengan calon Ahok, Sandiaga dan Suyoto (Bupati Brojonegoro).

Jadi melalui jalur partai diperkirakan hanya maximum ada 3 koalisi atau pasangan calon (paslon).

1.PDIP bisa sendiri, tetapi berita terakhir mengundang Yusril.

2.Gerindra,Demokrat membentuk koalisi mengusung Sandiaga + Mr X.

3.PKS, Golkar dan PPP  mengusung Yusril   + Triwicaksana jadi H. Lulung tidak bisa masuk disini, itulah sebabnya dia sudah mulai dengan mengumpulkan KTP. Partai Yusril sendiri PBB tidak punya kursi di DPRD jadi ini benar2 kalau dia lihai merayu partai lain. 


Calon lain Adyaksa Dault, Roy Suryo, Wanita Emas, dan calon KW2 dan KW3 ............... terpaksa menempuh jalur independen

Kans Ahmad Dhani kecil karena walaupun populer dia diusung oleh PKB (6 kursi) jadi harus mencari rekan
Ahmad Dhani
koalisi minimal 2 partai papan tengah. Sangat disayangkan karena sudah lama Jakarta tidak punya gubernur seniman sejak Henk Ngantung (pelukis ) . Apalagi Dhani punya potongan rambut unik, sehingga bisa jadi icon Ibukota seperti Kamboja punya raja Norodom Sihamoni yang botak plontos. Beliau juga seniman penari ballet.


Norodom Sihamoni