"Istri Tersangka KPK Punya Tas Hermes yang Hanya Ada 5 di Dunia"

 

Minggu, 28 Juni 2015 | 20:37 WIB

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Pelaksana tugas Pimpinan KPK Johan Budi SP melakukan konferensi pers bersama Jaksa Agung, Menkopolhukam, Plt Kapolri, dan Menkumham di Gedung KPK, Jakarta, Senin (2/3/2015). KPK melimpahkan kasus rekening gendut Budi Gunawan (BG) kepada Kejaksaan dengan alasan BG telah menang praperadilan melawan KPK.

http://huggymonster.com/wp-content/uploads/2011/12/Hermes-Bag-the-most-expensive-bag-HuggyMonster.png
Salah satu tas Hermes termahal diatas $100,000.00
JAKARTA, KOMPAS.com - Perilaku hedonis dituding menjadi salah satu penyebab korupsi demikian menjalar di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi.
Johan mengatakan, perkembangan zaman membuat seseorang menjadi konsumtif dan terlibat dalam kehidupan yang glamor. Lantas muncul nilai di masyarakat bahwa seseorang dihargai didasarkan pada apa yang dikenakan sehari-harinya.
"Contohnya ada, istri tersangka mempunyai tas merek Hermes seharga Rp 960 juta dan itu hanya dimiliki lima tokoh di dunia. Selain itu dia punya merek lainnya yang harganya juga gila," ujar Johan saat menjadi narasumber di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Minggu (28/6/2015).
Contoh lain, ada istri tersangka yang tidak mempertanyakan uang jumlah besar yang tiba -tiba didapatkan oleh suaminya yang merupakan pejabat negara. Berdasarkan pengalaman selama di KPK, tidak ada istri yang melarang suaminya berbuat korup.
"Yang tau langsung melarang itu hanya ada di sinetron saja. Malah biasanya menerima dan mengucap alhamdullilah," ujar Johan.
Selain perilaku hedon, penyebab korupsi lain adalah kurangnya keteladanan pemimpin negara yang bersih. Indonesia, sebut Johan, sebenarnya memiliki contoh pemimpin yang bersih, yakni Bung Hatta.
"Bung Hatta itu mau beli sepatu saja, dia harus menyisihkan gajinya. Sekarang, ada penegak hukum yang merayakan pernikahan anaknya sampai Rp 32 miliar, dia malah mempertontonkan kekayaan dan kekuasaan," ujar Johan.
Faktor ketiga, yakni komitmen pemerintah di segala unsur. Johan menyayangkan masih ada koruptor yang masa hukumannya jauh dari putusan palu hakim persidangan. Dia juga mengkritik rencana revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.
Johan menganggap apa yang menjadi poin revisi bukan menguatkan KPK, melainkan melemahkan. Mereka yang menyetujui, sebut Johan, tidak memiliki komitmen memberantas korupsi secara sistematis.

Penulis
: Fabian Januarius Kuwado
Editor
: Bambang Priyo Jatmiko
SUMBER :
KOMPAS.COM



Lagu "Pengkhianat" Milik Anak Megawati Bukan Ditujukan kepada Jokowi Senin, 15 Juni 2015 | 22:52 WIB

YouTube Video klip grup rock Rodinda berjudul Pengkhianat

JAKARTA, KOMPAS.com — Lagu berjudul "Pengkhianat" milik grup band rock Rodinda, yang digawangi Prananda Prabowo, putra dari Megawati Soekarnoputri, bukan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Vokalis band Rodinda, Rully Worotikan, menjelaskan, dalam lagu "Pengkhianat", Prananda tidak menunjukkannya kepada siapa pun, apalagi kepada sosok Jokowi.

"Mas Nanan (Prananda) itu sahabat dekat Pak Jokowi. Yang memelintir itu kan orang yang tidak mengerti. Maklum, sekarang ini masyarakat terbelah, di satu sisi pendukung Jokowi dan di sisi lain pembenci Jokowi," kata Rully di Jakarta, Senin (15/6/2015).

Dalam single lagu tersebut, menurut dia, Prananda sedang menelusuri sebuah teori revolusi. Adapun teori itu adalah "setiap revolusi akan melahirkan pengkhianatan". Rully menjelaskan, dalam revolusi, juga dikenal "selalu memakan anak kandungnya sendiri".

"Jadi, dalam revolusi itu, langkah pertama, ciptakan siapa lawan dan siapa kawan. Nah, pengkhianat itu yang paling bahaya karena muncul di garis belakang, menikam perjuangan," ujarnya.

Jadi, tambah dia, lagu tersebut sekadar untuk pembelajaran politik sebenarnya, tidak ditujukan kepada orang per orang, tetapi sebuah pencerahan politik lewat lagu.

Prananda Prabowo, yang menelurkan album Rodinda, juga merilis lagu berjudul "Aku Melihat Indonesia". Menurut Rully, judul lagu ini memberikan pesan kepada generasi muda Indonesia untuk mencintai tanah air Indonesia dengan penuh perasaan.

Rully pun meminta masyarakat jangan gampang memelintir sesuatu dan mengait-ngaitkannya sehingga menimbulkan prasangka yang tidak-tidak. Terlebih lagi, prasangka tersebut justru akan memunculkan budaya adu domba.

Judul lagu tersebut pun sempat membuat ramai kalangan netizen setelah video di akun YouTube-nya beredar di masyarakat. (Baca: Prananda Anak Megawati Muncul dengan Lagu "Pengkhianat")

Banyak masyarakat menilai lagu tersebut cukup menggetarkan lantaran selain musiknya terbilang keras, tetapi juga membuat publik bertanya-tanya siapa sebenarnya "Pengkhianat" yang dimaksud. Di tengah asumsi, muncul berbagai spekulasi bahwa lagu tersebut ditujukan kepada orang per orang, apalagi salah satu liriknya memuat kalimat "Pengkhianat berwajah santun".

Rodinda sendiri adalah singkatan dari "Romantika, Dinamika, dan Dialektika". Prananda Prabowo menggunakan akronim ajaran revolusi Soekarno ini ke dalam band-nya.

Putra kedua Megawati yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ekonomi Kreatif itu merupakan salah satu tokoh politik PDI-P yang bisa dikatakan memiliki akar kekuatan politik besar, tetapi namanya jarang muncul. Kemunculannya di permukaan publik ini jelas menjadi perhatian besar banyak pihak.

Prananda memang agak kurang dikenal publik, tetapi memiliki pengaruh kuat di akar massa PDI Perjuangan. Prananda sendiri di grup band tersebut memegang bass. Hingga kini, dia pun sangat dekat dengan banyak pemusik, terutama dengan kelompok Slank. Pada tahun 1980-an, ia sendiri sering main band dengan beberapa lingkaran dalam Slank, seperti Masto, adik kandung Bimbim Slank.

SUMBER :

KOMPAS.com

Hukuman Anas Urbaningrum Jadi 14 Tahun, Bayar Rp 57 M, dan Hak Dipilih Dicabut Senin, 8 Juni 2015 | 20:07 WIB

icha rastika/kompas.com Anas Urbaningrum ketika diperiksa sebagai terdakwa di pengadilan tipikor

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Mahkamah Agung memperberat hukuman terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, setelah menolak kasasi yang diajukannya. Anas yang semula dihukum tujuh tahun penjara kini harus mendekam di rumah tahanan selama 14 tahun.

"Anas Urbaningrum bukan hanya menemui kegagalan, melainkan justru telah menjadi bumerang baginya, ketika majelis hakim agung di MA melipatgandakan hukuman yang harus dipikulnya menjadi 14 tahun pidana penjara," ujar juru bicara MA, Suhadi, saat dikonfirmasi, Senin (8/6/2015).

Selain itu, Anas juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp 5 miliar subsider satu tahun dan empat bulan kurungan. Suhadi mengatakan, Anas juga diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 57.592.330.580 kepada negara.

"Apabila uang pengganti ini dalam waktu satu bulan tidak dilunasinya, maka seluruh kekayaannya akan dilelang. Apabila masih juga belum cukup, ia terancam penjara selama empat tahun," kata Suhadi.

Majelis hakim yang memutus kasus tersebut terdiri dari Artidjo Alkostar, Krisna Harahap, dan MS Lumme. MA mengabulkan pula permohonan jaksa penuntut umum dari KPK yang meminta agar Anas dijatuhi hukuman tambahan berupa pencabutan hak dipilih dalam menduduki jabatan publik.

Suhadi mengatakan, majelis hakim berkeyakinan bahwa Anas telah melakukan perbuatan sebagaimana diatur dan diancam secara pidana dalam Pasal 12 huruf a Undang-Undang TPPU jo Pasal 64 KUHP, Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, serta Pasal 3 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 jo Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003.

Dalam pertimbangannya, MA menolak keberatan Anas yang menyatakan bahwa tindak pidana asal dalam tindak pidana pencucian uang (TPPU) harus dibuktikan terlebih dahulu. Majelis Agung mengacu pada ketentuan Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU yang menegaskan bahwa tindak pidana asal tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu.

Majelis pun menilai, pertimbangan pengadilan tingkat pertama dan banding yang menyatakan bahwa hak Anas untuk dipilih dalam jabatan publik tidak perlu dicabut adalah keliru. Sebaliknya, MA justru berpendapat bahwa publik atau masyarakat justru harus dilindungi dari fakta, informasi, persepsi yang salah dari seorang calon pemimpin.

"Kemungkinan bahwa publik salah pilih kembali haruslah dicegah dengan mencabut hak pilih seseorang yang nyata-nyata telah mengkhianati amanat yang pernah diberikan publik kepadanya," kata Suhadi.

Sebelumnya, Pengadilan Tinggi DKI mengabulkan banding yang diajukan Anas dan meringankan vonis Pengadilan Negeri dari 8 tahun menjadi 7 tahun. Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa Anas terbukti melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang terkait proyek Hambalang dan proyek APBN lainnya.

Sementara itu, pengacara mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Handika Honggo Wongso, menilai putusan Mahkamah Agung terhadap kliennya sangat berat. Handika menilai, majelis hakim telah keliru dengan memperberat hukuman Anas hingga dua kali lipat. (Baca: Pengacara Anas Urbaningrum: Vonis MA Gila!)

 

sumber ;

KOMPAS.com 

 

 

Ini Rahasia Tim TNI AD Kalahkan Tentara Amerika dan Eropa

 

Kamis, 4 Juni 2015 | 21:06 WIB

KOMPAS.com/Reni Susanti Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan (kemeja putih) saat berkunjung ke PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/6/2015).

BANDUNG, KOMPAS.com — Kemenangan tim TNI AD dalam perlombaan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) beberapa waktu lalu membuat sejumlah negara besar kelabakan. Bahkan, panitia berniat membongkar senjata buatan Pindad tersebut karena perolehan medali yang begitu mencolok, yakni 30 dari 50 medali yang diperebutkan.
Menanggapi kemenangan tim TNI AD tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan mengatakan, Indonesia tidak berbuat curang. Saat mengobrol dengan manajemen PT Pindad di pabriknya di Bandung, Luhut bertanya kenapa tim Indonesia bisa menang.
Setelah mendengarkan penjelasan Pindad, Luhut menegaskan, tidak ada kecurangan dalam AASAM itu.
“Tadi saya tanya kenapa bisa menang, ternyata ada rahasianya. Saya pelatih menembak, saya paham itu (senjata). Mereka buat satu satuan yang runtun, tidak ada kecurangan. Lalu kenapa (Australia) minta dibongkar? Kalau menangnya (selisih) cuma dua atau tiga boleh saja. Kalau menang 30 dari 50, itu kebanggaan,” ujar Luhut seusai kunjungannya ke PT Pindad, Kamis (4/6/2015).
Kombinasi
Sementara itu, Direktur Utama PT Pindad Sylmi Karim mengatakan, kemenangan Indonesia disebabkan tiga kombinasi, yakni petembak, amunisi, dan senjata. Kemenangan Indonesia membuktikan bahwa petembak Indonesia mumpuni.
Sedangkan Pindad sendiri memiliki kemampuan dalam hal senjata dan amunisi. Ketiga kombinasi ini klop satu sama lain.
“Kemenangan ini sebagai bukti sudah saatnya memberikan kepercayaan tinggi kepada produk Indonesia. Kemenangan ini memperlihatkan kemampuan Indonesia bersaing dalam lomba. Kalau ini bisa diwujudkan dalam pengadaan produk pertahanan dan keamanan akan lebih indah lagi,” imbuhnya.
Misalnya, TNI ataupun Polri menggunakan semua produk dalam negeri dan memesan senjata dari Pindad. Bahkan, ke depan, Indonesia berpotensi bersaing dengan produsen luar negeri dalam pengadaan alat pertahanan.
“Jika selama ini anak-anak ditanya soal senjata tahunya M16, kita juga ingin di luar negeri anak-anak tahunya SS2,” kata dia.

Kemenangan ini berimbas pada bisnis penjualan senjata produksi PT Pindad. Sejumlah negara berniat membeli SS2. (Baca: Kalahkan Eropa dan AS, Senjata Pindad Diburu Lima Negara)

 

SUMBER :

http://nasional.kompas.com/read/2015/06/04/21062621/Ini.Rahasia.Tim.TNI.AD.Kalahkan.Tentara.Amerika.dan.Eropa

Perhatikan! Ini Beda University Berkeley California dan University Berkley Michigan

http://us.images.detik.com/content/2015/05/24/10/120522_lmii6.jpg?w=500

 

 

 

http://news.detik.com/read/2015/05/24/115844/2923268/10/perhatikan-ini-beda-university-berkeley-california-dan-university-berkley-michigan

Jakarta - University of Berkley Michigan America muncul di sejumlah daerah di Indonesia. Kampus itu disorot karena tak berizin dan ditengarai memperjualbelikan ijazah. Selintas, nama kampus itu mirip dengan sebuah kampus tenar di California, AS, yakni University of California Berkeley. Apa beda keduanya selain huruf e di tengah?


University of California Berkeley
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7f/UCBerkeleyCampus.jpg/330px-UCBerkeleyCampus.jpgDari situs resmi Berkeley, disebutkan nama kampus itu secara resmi adalah University of California. Namun letaknya di Berkeley, sebuah kota yang terletak di pantai timur San Fransisco Bay, California. Karena itu, publik lebih mengenalnya dengan nama Berkeley.
Berkeley adalah seorang uskup dan filsuf yang hidup pada era tahun 1600an. Nama tokoh tersebut terkenal di dunia pendidikan karena membuat sebuah teori tentang imaterialisme.
Kampus Berkeley didirikan pada tahun 1868. Pada tahun 2015, universitas tersebut memiliki 10 kampus, total mahasiswa 238.700, 19.700 dosen fakultas dan 135.900 staf.
Di situs resminya pada tahun 2014, Berkeley menempati ranking nomor 1 sebagai universitas negeri terbaik. Gelar itu mereka pertahankan selama 17 tahun berturut-turut. Namun secara keseluruhan, Berkeley menampati ranking nomor 20. Princeton dan Harvard menduduki posisi satu dan dua.
Berkeley memiliki 1,6 juta alumni. Sebagian namanya pernah meraih penghargaan nobel, pulitzer, sampai artis Emmy Award. Nama pejabat Indonesia, dari mantan menteri Widjojo Nitisastro, Ph.D, mantan Dubes RI di AS Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, sampai wali kota Bandung Ridwan Kamil juga tercatat di sana

University of Berkley Michigan
Rektor Lembaga Manajemen Internasional Indonesia (LMII), Prof Dr Liartha S Kembaren SE MSi PhD DBA EdB CPC mengklaim Universitas Berkley menumpang kantor lembaganya. Dia menyebut kerja sama antara kantor LMII di Indonesia dengan Universitas Berkley di Amerika Serikat adalah bidang manajemen.
detikcom menelusuri situs resmi Berkley di alamat:
berkley-u.edu. Begitu membuka, ada sebuah video promosi yang langsung menawarkan cara menjadi mahasiswa. Penjualnya bernama Casey.
"Hi, nama saya Casey. Berikan saya waktu 60 detik untuk menjelaskan pada Anda cara menjadi sarjana tanpa perlu menginjakkan kaki di kelas," begitu ucapan Casey yang ditampilkan lewat sebuah video.
Di halaman pembuka situs, Berkley memang sibuk berjualan. Mereka menawarkan cara mudah mendapatkan ijazah hanya dengan berkuliah secara online. Tak ada batas tempat dan ruang waktu. Jargonnya: kapan saja, di mana saja, tak ada batasan dan kelas! Hal ini berbeda dengan tampilan muka situs Berkeley of California yang lebih banyak menayangkan hasil riset dan prestasi akademik.
Bila kita memasukkan kata kunci scam+berkley, maka akan muncul sejumlah testimoni terkait dugaan penipuan dari kampus tersebut. Misalnya di situs geteducated.com. Mereka mengkritisi akreditasi kampus Berkley yang tidak diakui di sejumlah negara bagian.
"Anda harus memperhatikan bahwa agensi tersebut tidak dikenal oleh lembaga pendidikan tinggi Amerika Serikat sebagai institusi kampus yang terakreditasi. Apa artinya? Sebagai konsumen, ijazah yang anda dapat dari kampus ini bisa tidak sesuai dengan standar penerimaan kerja di AS," demikian peringatan di website tersebut soal Berkley

 

Ada juga peringatan dari pemerintah negara bagian Michigan. Mereka mengklasifikasikan Berkley sebagai institusi yang tidak bisa diterima bagi para pencari kerja di AS. Hal yang sama juga disampaikan pemerintah negara bagian Texas. Namun pihak Berkley punya penjelasan tersendiri soal akreditasi.
Koran asal Swiss Tages-Anzeiger pernah memuat berita pada 9 Agustus 2013 tentang bos perusahaan IT yang harus diturunkan dari jabatannya karena ketahuan memiliki ijazah Berkley, bukan Berkeley seperti yang diduga orang. Dia mengaku membayar US$ 3.000 untuk mendapat gelar 'Doctor of Science' dari Berkley.
Meski begitu, Berkley tampaknya terus berjalan. Kampus mereka tetap memiliki peminat tersendiri, bahkan mungkin seperti diklaim rektor LMII, ada dari Indonesia, termasuk para jenderal sampai gubernur. (foto di bawah: para alumni Berkley di Malaysia. Sumber: situs Berkley)