Susi Pudjiastuti, dari Jual Ikan Hingga Jadi Menteri Perikanan

 

Minggu, 26 Oktober 2014 | 20:15 WIB

http://api.ning.com/files/LiMXav22FtmLE6GD3qPGbJa1yqRa7tfb1G2g5*TcrQZzwLL43D3ulbeT32fLJR*lEipL6nbsqe17mXTj1pgNCXaz1wvyvuQ7/susi1ww.jpg

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dikenal merintis usahanya dari nol seperti dimulai dari menjual ikan di daerah Pangandaran, Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai salah satu sentra nelayan di Tanah Air.
"Beliau (Susi Pudjiastuti) memulai usaha dari jualan ikan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan)," kata Presiden Joko Widodo di Jakarta, Minggu.
Menurut Presiden Jokowi, sosok Susi Pudjiastuti juga merupakan wirausahawan pekerja keras yang berhasil membangun usahanya dari nol.
Presiden juga mengingatkan bahwa keberhasilan usaha yang dirintis Susi antara lain adalah di jasa perhubungan dan maritim.
Untuk itu, Jokowi juga meyakini bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan akan dapat banyak melakukan perbaikan kebijakan.
Berdasarkan ensiklopedia dunia maya Wikipedia, Susi Pudjiastuti yang dilahirkan pada 15 Januari 1965 merupakan Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Marine Product (eksportir hasil-hasil perikanan) dan PT ASI Pudjiastuti Aviation (maskapai penerbangan Susi Air.
Hingga awal tahun 2012, Susi Air memiliki 32 pesawat dengan berbagai tipe seperti Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-06 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti. Susi Air mempekerjakan 180 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing.
Pada masa lalu, Susi yang hanya memiliki ijazah SMO itu terpaksa berhenti sekolah dan mengawali profesinya sebagai pengepul ikan di Pangandaran hingga dapat mendirikan pabrik pengolahan ikan pada 1996.
Ketika bisnis pengolahan ikannya meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika, Susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut lobster, ikan, dan hasil laut lain kepada pembeli dalam keadaan masih segar.
Dengan didukung suaminya yang berkewarganegaraan Jerman, Christian von Strombeck, Susi pada 2004 memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp20 miliar menggunakan pinjaman bank, yang lama-lama dirintisnya menjadi maskapai penerbangan Susi Air.
Di tempat terpisah, praktisi sektor perikanan dan kelautan menilai bahwa penunjukan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan adalah sebuah kejutan bukan hanya karena perempuan tetapi juga latar belakangnya sebagai profesional dan pekerja keras.
"Beliau adalah figur pengusaha sukses yang berangkat dari bawah. Beliau tahu persis soal perikanan," kata DR Ir Hasanuddin Atjo, MP, Ketua Perkumpulan Pengusaha Udang Indonesia (Shrimp Club Indonesia) wilayah timur Indonesia di Palu, Minggu (26/10) malam.
Lompatan berpikirnya terkait penunjukan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri KP, menurut Atjo, adalah kesadaran penuh dari Presiden Jokowi bahwa nilai tambah sektor KP harus didorong dengan menyediakan sarana angkutan yang memadai (khususnya angkutan udara).
Menurut doktor perikanan Universitas Hasanuddin Makassar itu, Menteri KP baru dalam jangka pendek perlu segera meningkatkan konsolidasi terkait instrument perhubungan dengan peningkatan produktivitas dan daya saing sektor KP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar