Faisal: Saya Cuma Diajak Teman Ikut Demo

English: Manggarai train station in Jakarta, I...
English: Manggarai train station in Jakarta, Indonesia Bahasa Indonesia: Stasiun Manggarai (MRI), Jakarta Pusat. (Photo credit: Wikipedia)

JAKARTA, Sejumlah pengunjuk rasa yang berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (18/11), mengaku tidak tahu untuk apa mereka berunjuk rasa.
Siang ini sekitar 500 orang dari empat organisasi massa berunjuk rasa. Dari orasi dan spanduk yang dibawa, mereka mengecam rekomendasi Tim Delapan dan meminta polisi dan kejaksaan melanjutkan perkara pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (nonaktif), Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah.
Ratusan orang itu mengklaim dirinya sebagai anggota organisasi massa Gabungan Rakyat Anti Korupsi (GARASI), Bangun Nusa, Forum Masyarakat Peduli Keadilan, dan Komite Pemuda Nusantara. Sejumlah demonstran yang ditanya Kompas.com
mengaku berasal dari Tanah Tinggi, Johar Baru, Cengkareng, dan Manggarai.
Beberapa spanduk dan poster yang mereka bawa, antara lain, bertuliskan
"Tim Delapan Bukan Malaikat", "Tim Delapan = Badut Hukum", "Presiden Jangan Terpengaruh oleh Rekomendasi Tim Delapan", dan "Tim Delapan Kumpulan Badut-badut Bermasalah, Jangan Diikuti".
Faisal (27), dari GARASI, mengaku tidak kenal siapa saja anggota Tim Delapan. Berkaus oblong merah dengan celana jins dan bersandal jepit, Faisal berada di tengah kerumunan pengunjuk rasa. "Saya cuma diajak temen
ikutan demo," kata Faisal yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta.
Senada dengan Faisal, Ronald (30) pun mengaku, ia ikut unjuk rasa ini karena diajak teman. Kompas.com
bertanya pada lelaki yang memiliki tato di bahu kanan kirinya, kenapa kasus Bibit-Chandra harus dilanjutkan. Ia menjawab sambil tertawa kecil, "Karena Tim Delapan sok kuasa."
*KOMPAS.com

View the original article here
Enhanced by Zemanta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar