Selasa, 11 November 2014 | 23:03 WIB
KOMPAS/ANDRI, AP PHOTO/ANDY WONG
Respons kepala negara asing terhadap Presiden Joko Widodo dan Indonesia.
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memuji pidato Presiden Joko Widodo pada forum APEC CEO Summit di Beijing, Senin (10/11/2014). Meski mengaku tak melihat keseluruhan pidato Jokowi, Amien menilai, pidato yang disampaikan Jokowi cukup bagus.
"Saya tidak melihat semuanya, tetapi saya sempat beberapa menit melihat. Menurut saya cukup bagus," kata Amien, seusai acara deklarasi dan pengukuhan kepengurusan Koalisi Merah Putih DKI Jakarta, di Hotel Gran Melia, Jakarta, Selasa (11/11/2014).
Maju terusss Presidenku, biar pake Javanese - English pokoknye oke.....Understandable......Memangnye jadi presiden musti kuliah dulu di Amrik. Yang penting bisa memimpin, rakyat sejahtera sandang, pangan, papan (rusunawa).
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Ketua Majelis Pertimbangan Partai Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasinal Amien Rais menyampaikan pidato dalam acara pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Daerah PAN Jakarta Utara, Sabtu (28/12/2013). Dalam pidatonya Amien menegaskan kembali semangat kader PAN yang akan memenangkan pemilu 2014, dan menjadikan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai Presiden RI.
Amien berharap, apa yang disampaikan oleh Jokowi bisa segera direalisasikan. Terlebih lagi, pidato Jokowi mendapatkan sambutan positif dari para delegasi yang hadir.
"Sambutan dari para delegasi juga bagus. Sekarang tinggal bagaimana follow-up-nya," ujar mantan Ketua MPR itu.
Seperti dikutip dari harian Kompas, Jokowi memanfaatkan forum APEC CEO Summit di Beijing untuk menawarkan peluang investasi pembangunan infrastruktur yang terkait konektivitas di Tanah Air. Sekitar 500 pemimpin perusahaan terkemuka dari 21 negara di Asia Pasifik tampak antusias dengan paparan Jokowi.
Presiden Filipina Benigno Aquino III
Dalam forum itu, Jokowi tidak berpidato dengan teks, tetapi menyampaikan presentasi dalam bahasa Inggris dan memanfaatkan slide layar lebar. Di situ, ia menampilkan grafis peta Indonesia serta data statistik sebagai penunjang. Itu paparan perdana Jokowi dalam forum internasional sebagai Presiden.
Mengawali presentasinya, Jokowi memberikan gambaran tentang Indonesia yang memiliki 17.000 pulau dengan populasi penduduk sekitar 240 juta jiwa. Selanjutnya, ia menjelaskan agenda pembangunan di Indonesia ke depan yang fokus pada konektivitas maritim, pembangunan 24 pelabuhan, dan transportasi massal kereta api, serta pembangkit listrik 35.000 MW.
Jokowi menggambarkan bagaimana konektivitas antarpulau belum terbangun dengan baik sehingga ada kesenjangan harga komoditas barang antara pulau yang satu dan yang lain. Ia mencontohkan harga semen di Papua yang bisa mencapai 25 kali lipat dari harga di Pulau Jawa.
Selain memaparkan peluang yang ada, Jokowi jujur mengungkapkan adanya sejumlah masalah yang menghambat pembangunan di Indonesia, mulai dari birokrasi perizinan, pembebasan lahan, hingga ketersediaan listrik. Namun, ia juga berusaha meyakinkan kalangan usaha di Asia Pasifik bahwa persoalan-persoalan itu akan menjadi fokus pembenahan dari pemerintahannya.
Mengakhiri presentasinya, Jokowi mengundang kalangan usaha pada forum APEC untuk berinvestasi dalam pembangunan di Indonesia.
"Kami menantikan Anda untuk datang ke Indonesia dan berinvestasi di Indonesia," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Pidato Obama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar