Siapakah Satria Piningit itu?

 


http://motherofhacker.yu.tl/files/1236213-10201755432866044.jpgMenurut    ramalan Raden Ngabehi Ronggo Warsito, pujangga besar tanah Jawa yang hidup pada era Kasunanan Surakarta abad 18.ada tujuh satrio sebagai tokoh yang memerintah wilayah seluas wilayah eks kerajaan Majapahit ini. Tujuh tokoh tersebut adalah Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, dan Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.

Ada pihak yang menafsirkan ke-tujuh Satrio sebagai berikut :
Pertama, SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu tradisi penjara, kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor di seluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama RI. Berkuasa tahun 1945-1967.
 
Kedua, SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin berharta dunia (Mukti), berwibawa dan ditakuti (Wibowo), namun dirinya dilekatan dengan segala kesalahan dan bernasib buruk (Kesandung Kesampar). Ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua RI dan pemimpin Rezim Orba yang sangat ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.
 
Ketiga, SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang diangkat (Jinumput) tetapi hanya dalam masa transisi atau sekedar menyelingi (Sumela Atur). Ditafsirkan BJ Habibie Presiden Ketiga RI. Berkuasa tahun 1998-1999.
 
Keempat, SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang suka mengembara/ keliling dunia (Lelono) juga mempunyai jiwa rohaniawan dan kontroversial (Tapa Ngrame). Ditafsirkan KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dus, Presiden Keempat RI. Berkuasa tahun 1999-2000.
 
Kelima, SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh). Ditafsirkan Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima RI. Berkuasa tahun 2000-2004.
 
Keenam, SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (boyong) dari menteri menjadi presiden dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju puncak zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). Ditafsir SBY. Presiden SBY akan berhasil melewati semua tantangan bangsa jika mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Pemimpin

Ketujuh SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU.
 
SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU dinilai tokoh pemimpin sangat relijius yang digambarkan resi begawan (Pinandito/ ulama) yang rendah hati, memimpin atas dasar bimbingan syariat Allah SWT (Sinisihan Wahyu).
 

Presiden Indonesia 2014 Menurut Ramalan Joyoboyo

 
Ramalan Joyoboyo begitu banyak didiskusikan saat ini, ketika perhelatan Pemilihan Presiden Republik Indonesia yang ke-7 segera akan dilangsungkan tahun 2014 ini. Berbagai peristiwa dan bencana alam yang terjadi dianggap sebagai “goro-goro” yang dipercaya merupakan awal munculnya seorang Satrio Piningit.
 
Joyoboyo adalah raja yang memerintah di Kerajaan Kediri sekitar tahun 1135-1157. Beliau merupakan keturunan langsung dari Prabu Airlangga, penguasa tertinggi di Kerajaan Kahuripan yang memerintah pada tahun 1019-1042. Salah satu ramalan Joyoboyo (Jayabaya) yang terkenal adalah istilah NOTONEGORO. Terminologi ini melambangkan setiap pemimpin yang berkuasa di Indonesia.
 
Notonegorobukanlah nama seseorang, melainkan simbolisasi penamaan bagi pemimpin nasional. Siklus Notonegoro ini dipercaya akan terus berulang dalam perjalanan bangsa Indonesia.
 
Sejauh ini sudah ada 6 presiden RI yang telah berkuasa di negeri ini dan melambangkan NOTONEGORO ramalan Joyoboyo. Mereka antara lain adalah:
 
1. No adalah Sukarno, Presiden RI pertama. Sukarno adalahSatrio Kinunjoro Murbowiseso.
 
2. To adalah Suharto, Presiden RI kedua. Suharto adalah Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar.
 
3. Ne adalah BJ. Habibie, Presiden RI ketiga. NE artinya adalah pemimpin dari luar Jawa. BJ. Habibie adalah Satrio Jinumput Semelo Atur Gawe Wirang.
 
4. Go adalah Go(u)sdur dan Mego(a)wati Soekarno putri, Presiden RI keempat dan kelima. Gusdur adalah Satrio Lelono Topo Ngrame Wuto,sedangkan Megawati Soekarnoputri adalah Satrio Piningit Hamung Tuwuh.
 
5. No adalah Susilo Bambang Yudhoyono, presiden RI keenam. Siklus ini kembali lagi ka awal kata Notonegoro. SBY adalah Satrio Pinilih Hamboyong Pambukaning Gapuro Nggelar Kloso Tonpo Nganglenggahi.
 
6. Ro adalah Satrio Piningit menurut ramalayan Joyoboyo. Siapakah dia?
Ramalan Presiden 2014 Keturunan Majapahit
 
Beberapa waktu lalu, Lembaga Survey Indonesia (LSI) merilis hasil survey Calon Presiden Indonesia 2014 dengan respondennya orang pintar bergelar S3, berpangkat jenderal dan opinion leader. Dari hasil survey ini memunculkan rangking deretan nama-nama Calon Presiden Indonesia 2014 atas pilihan orang pintar.
 
Beda lagi dengan amatan orang pintar versi paranormal seperti Permadi SH. Menurut politisi yang juga bergelar orang pintar paranormal ini meramalkan bahwa Calon Presiden Indonesia 2014 keturunan Majapahit. Itu ramalan Capres 2014 versi orang pintar Permadi SH. Adakah dan siapa di antara deretan nama-nama Calon Presiden Indonesia 2014 hasil survey LSI itu masih punya garis keturunan Majapahit, sebagaimana ramalan orang pintar Permadi SH.
 
Sulit rasanya menyisir untuk menemukan garis silsilah keturunan seseorang dalam rentang waktu dari era Majapahit di abad 14, sementara sekarang sudah memasuki abad 21. Walau itu hal yang mustahil, tapi tak ada yang tak ada sekalipun itu kita anggap sebagai hal yang mustahil. Menurut Permadi, istilah keturunan Majapahit itu tidak harus berarti yang bersangkutan memiliki garis keturunan atau ada silsilah langsung dengan Majapahit. Tapi keturunan itu bisa turunan, dalam artian yang bersangkutan kewahyon, menerima turunan wahyu, menerima Wahyu Kedaton atau Wahyu Cakraningrat memimpin negeri ini.
 
Permadi mencoba memadukan pola pikir antara logika rasional dengan logika irasional. Karena menurutnya, hal-hal yang sekalipun dianggap logika irasional ini masih banyak dipercayai dan mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia. Sebagaimana masyarakat masih banyak mempercayai ramalam Prabu Jayabaya maupun pujangga Ranggawarsito yang menubuatkan akan datangnya pemimpin pembebas dan penyelamat Satrio Piningit atau Ratu Adil.
 
Begitupun ketika Permadi berkisah tentang bahwa Calon Presiden Indonesia 2014 keturunan Majapahit, pastilah ada hal-hal yang mendasari dan melatar belakangi apa itu lantaran olah pikir logika irasionalnya sebagai seorang spiritualis yang dapat wangsit. Begitu pula ketika ditanya adalah dan siapa kira-kira di antara deretan nama-nama Calon Presiden Indonesia versi hasil survey LSI yang keturunan Majapahit?
 

Ramalan Metafisika Presiden Indonesia 2014

 

Prediksi menurut paranormal tentang Presiden RI 2014? Wartawan Global Media (GM) berhasil mewancarai salah satu pakar metafisika ternama KRT.H.Moh.Mukayani,SE,MM yang biasa di panggil Mas Yani di sela-sela kesibukannya mengajar Meditasi Piramida Hati Nurani dan Master Pendulum Profesional.

NB : Wawancara ini dimuat Desember 2013 sebelum pilpres 2014.
 
Berikut wawancara selengkapnya :
Global Media : Menurut Mas Yani, siapa Presiden 2014 bila dilihat dari kaca mata metafisika atau spiritual ?

Mas Yani : Dari analisa Meta saya, dari sekian kandindat yang telah jadi wancana maupun yang telah secara resmi mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia, seperti Dahlan Iskan, Prabowo, Rhoma Irama, Mahmud MD, Megawati, Yusuf Kala, ARB, Wiranto, Surya Paloh pemilik Metro TV dan Jokowi. Energi Pendulum yang paling kuat adalah Jokowi.

Global Media : Berarti Jokowi atau Joko Widodo adalah Presiden Indonesia selanjutnya ? (alat yang di pegang oleh Mas Yani, berupa Pendulum berputar sangat cepat dan besar ketika Pendulum tersebut di arahkan ke foto Jokowi.

Mas Yani : Insya Alloh, Presiden Republik Indonesia 2014 adalah Ir.H.Joko Widodo yang sekarang menjadi Gubernur Jakarta.
Global Media : Bagaimana dengan Mbak Mega ?

Mas Yani : Mega menurut pandangan saya adalah seorang ratu bagi seorang Jokowi, bila Mega pakai hatinurani maka Mega akan memberikan mandat pada Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai Presiden 2014. Sudah kehendak alam agar Jokowi muncul jadi Presiden karena itu Mega harus Ikhlas demi kepentingan yang lebih besar yaitu Indonesia.

Global Media : Apa untung dan rugi nya bila Mbak Mega mencalonkan Jokowi ?

Mas Yani : Rugi nya adalah Megadan keturunannya akan menghilang dan di singkirkan dari percaturan politik oleh orang-orang PDIP sendiri. Dan untungnya bila merestui Jokowi jadi Presiden,maka Mega akan mendapatkan sesuatu yang luar biasa positip. Di mana nama Megawati semakin harum sepanjang masa,di tahun 2014 anaknya akan menduduki jabatan Menteri dan partai PDIP akan semakin tambah besar, kuat dan berkuasa.

Global Media : Trim Mas Yani atas waktunya dan apa nasehat untuk para calon Presiden dan wakil Presiden serta calon legislatif yang mau bertempur di pemilu 2014?

Mas Yani : Selalu ke depankan Hatinurani, Menang atau kalah bukanlah hal penting karena paling utama adalah berjuang secara maksimal.

Itu dia Ramalan tentang Siapa yang akan menjadi Presiden ke 7 kita. Kita tunggu saja tanggal mainnya. Semoga teman menjadikan hak pilih kalian dengan bijak. Semoga bermanfaat.
 
 

Sumber :
 
Muhammad Ridwan – Kompasiana
KIm Herdin Blog

1 komentar:

  1. Satria Piningit Dan Kitab Suci
    Telah bersabda Rasulullah s.a.w, “ Satria Piningit Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Satria Piningit memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana sebelum itu bumi dipenuhi oleh kezaliman dan ketidakadilan,” (HR. Abu Dawud dan al-Hakim)
    “Hari kiamat tidak akan tiba, kecuali setelah bumi ini dipenuhi dengan kezaliman dan permusuhan. Setelah itu, lahirlah seorang Satria Piningit dari kalangan keluargaku (nabi), atau keturunanku, sehingga Satria Piningit memenuhi dunia ini dengan keseimbangan dan keadilan, sebagaimana sebelumnya telah dipenuhi dengan kezaliman dan permusuhan. (Hr. Ibn Hibban)[2]
    Hari kiamat tidak akan tiba, kecuali setelah manusia ini diperintah oleh seorang Satria Piningit dari kalangan keluargaku (nabi), yang namanya sama dengan namaku, dan nama bapaknya juga sama dengan nama bapakku. Satria Piningit kemudian memenuhi dunia ini dengan keseimbangan dan keadilan. (Hr. Ibn Hibban)[3]
    Ingatlah ketika Tuhan berfirman kepada para manusia, "Sesungguhnya Aku menjadikan Satria Piningit seorang khalifah di muka bumi.'" Manusia bertanya, "Mengapa Tuhan menjadikan Satria Piningit khalifah di bumi ini orang yang akan membuat kerusakan pada bumi dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Tuhan dan sucikan nama Tuhan!" (Al-Baqarah: 30)
    "Hai Satria Piningit,sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena hawa nafsu sesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
    [QS. Shaad 38 : 26]
    Dan ketika Satria Piningit diuji Tuhan dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Satria Piningit menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku menjadikan Satria Piningit imam bagi seluruh manusia". Satria Piningit berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". [QS. Al-Baqarah 2 : 124]
    : "Dan Nabi mereka berkata kepada mereka, sesungguhnya Allah telah mengangkat Satria Piningit menjadi rajamu". Mereka menjawab, "bagaimana Satria Piningit memperoleh kerajaan kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan kami daripada Satria Piningit, dan Satria Piningit tidak diberi kekayaan yang banyak". (Nabi) menjawab, "Allah telah memilih Satria Piningit menjadi raja atas kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik". Allah memberikan Kerajaan-Nya kepada Satria Piningit yang Allah kehendaki, dan Allah maha luas, maha mengetahui" (QS: Al Baqarah: 247).
    "Dan Kami memberi Satria Piningit kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu, dan menjadikan Satria Piningit pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)" (QS: Al Qasas: 5).
    Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Kitab Suci, dan sesungguhnya Kami benar-benar memelihara Kitab Suci.
    Maka apakah mereka tidak memperhatikan Kitab Suci? Kalau sekira Kitab Suci itu bukan dari sisi Allah, tentulah Satria Piningit mendapat pertentangan yang banyak di dalam Kitab Suci.

    BalasHapus