Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama |
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah partai politik, selain Nasdem, mulai "melirik" Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, untuk ajang Pilkada DKI 2017 mendatang. Bagaikan balap mobil F1 maka PilGub DKI Jakarta adalah ajang ideal untuk “branding” partai politik. Seperti Pertamina yang rela mengucurkan ratusan M untuk mendukung Rio Haryanto, partai-partai yang cerdik mulai mendukung Ahok. Apalagi Ahok kalau dimisalkan pembalap dia adalah tim papan atas. Maka menempelkan logo partai di " badan dan mobil balap" tim Ahok ini jelas cara yang effektif untuk mendongkrak popularitas untuk Pemilu yad.
Beberapa partai politik tersebut antara lain Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional.
Gelagat Hanura mulai terlihat dari beberapa peristiwa. Misalnya, saat adanya pertemuan khusus antara "Teman Ahok" dan Ketua Umum Hanura Wiranto beserta kader lainnya beberapa waktu lalu.
Setelah pertemuan, Ketua DPP Hanura, Miryam S Haryani, langsung memberikan sinyal kuat bahwa partainya akan mendukung pencalonan Ahok lewat jalur perseorangan. "Dalam satu dua hari ini (akan diumumkan). Arahnya pasti mendukung (Ahok)," kata Miryam S Haryani, Kamis lalu.
Selain Hanura, juga ada PKB yang mulai terlihat akan mendukung Basuki. Gelagat itu dapat dibaca lewat mulai masuknya nama
Ahok yang bersaing ketat dengan musisi Ahmad Dhani dalam penjaringan bakal calon gubernur dari PKB.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas, mengungkapkan nama Ahok sangat kuat di tataran pengurus anak cabang (PAC) PKB atau setara tingkat kecamatan. "Bukan kuat lagi, sangat kuat," kata Hasbiallah di Jakarta, Kamis lalu. Padahal, Dhani sebelumnya sudah mengklaim dirinya didukung penuh oleh PKB untuk menjadi calon gubernur. Namun saat ini, lanjut Hasbi, PKB masih melakukan survei ulang untuk menentukan pilihan siapa yang akan didukung.
Berbeda dengan Hanura dan PKB, posisi PAN saat ini masih tampak malu-malu menyebut akan mendukung Ahok lewat jalur perseorangan.
Setelah Ahok menyebut sudah diberi dukungan oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hassan lewat pembicaraannya beberapa waktu lalu, PAN masih belum mengambil keputusan. Wakil Ketua Umum PAN, Mulfachri Harahap menyebut klaim Ahok dan tidak berdasar. Ia juga mempertanyakan fungsi dukungan partai terhadap Ahok yang sudah memilih untuk maju lewat jalur perseorangan.
"Kalau ketemu dan bicara satu dua hal (dengan Zulkifli), saya kira itu pembicaraan informal yang tidak mengikat kepada Ahok dan PAN," ucap dia.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, melihat fenomena partai politik yang mulai melirik
Ahok sebagai hal yang lumrah. Sebab, secara elektabilitas, Ahok masih berada di atas angin.
selengkapnya :
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/03/19/07372431/Partai.Politik.Mulai.Lirik.Elektabilitas.Ahok?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar