Jokowi Bukanlah Presiden Boneka Megawati, Melainkan Bahaya Laten bagi PDI Perjuangan

 

OPINI | 28 March 2015 | 02:43 Dibaca: 76 Komentar: 3 0 http://blogs.cfr.org/asia/files/2015/03/indonesia-jokowi-cabinet.jpg

 

 

Warta - Seiring bergulirnya kasus Budi Gunawan ,yang menimbulkan kontroversi dahsyat dalam kancah politiki  Indonesia . Kasus KPK vs Polri hingga munculnya isu interfrensi PDI Perjuangan semuanya berawal dari pengajuan Budi Gunawan menjadi calon tunggal Kapolri mengantikan Jendral Sutarman oleh presiden Jokowi .

Pukulan keras dari KPK terhadap pencalonan Budi Gunawan yang ditetapkan menjadi tersangka korupsi membuat situasi politik ibarat arung remang-remang . Suhu politik yang memanas dan menyebar ke segala penjuru dengan memunculkan beberapa topik permasalahan dan tersangka baru membuat kepemimpinan presiden Jokowi kebakaran jenggot .
Dengan langkah sigap akhirnya presiden Jokowi memutuskan

(Antara Photo Agency/Courtesy: Reuters

untuk membatalkan pencalonan Budi Gunawan menjadi Kapolri . Awalnya publik menilai bahwa tindakan presiden Jokowi membatalkan pencalonan Budi Gunawan ini merupakan suatu sikap seorang pemimpin yang netral dan bukanlah seorang presiden boneka dari ibu Megawati , Ketua Umum partai PDIP . Di sisi lain , PDIP partai yang telah meras membesarkan dan merubah nasib Jokowi dari tukang mebel menjadi orang nomer satu di Indonesia . Melontarkan teriakan panjang atas pembatalan Budi Gunawan menjadi calon Kapolri sehingga peseteruan baru muncul ke permukaan antara Jokowi dengan partai pengusungnya .
PDIP dibawah kuasa Megawati Soekarnoputri bersikeras tetap mencalonkan BUdi Gunawan sebagai Kapolri baru sedangkan presiden Jokowi beserta antek-anteknya membatalkan pencalonan tersebut walaupun , Budi Gunawan telah berhasil memenangkan sidang pra peradilan terkait tuduhan korupsi oleh KPK .
Berjalan seiring waktu publik menilai pertikaian Jokowidodo dengan PDIP hanyalah cerita dongeng belaka . Mengingat Jokowi dikenal dengan sosok pemimpin yang sangat takut dan tunduk oleh ibu Megawati . Namun lambat laun pertikaian Jokowi dan PDIP semakin memanas , satu persatu orang-orang yang ikut di kabinet kerja perlahan-lahan meninggalkan kekuasaan ketua partai yang berlambangkan banteng bermoncong putih , Megawati .
Saat ini , presiden Jokowi dapat dikatakan sebagai pemimpin ibarat kacang lupa kulitnya . Jokowi berkuasa terlahir dari rahim partai PDIP . Dengan merasa mempunyai kekuatan ribuan relawan pro Jokowi bersama orang-orang yang duduk di kabinet kerja , presiden Jokowi berusaha untuk membangun suatu kekuatan baru di luar pengaruh koalisi Indonesia hebat maupun koalisi merah putih .
Kekuatan baru yang muncul di sela-sela pertikaian antara KIH dan KMP , membuat partai PDIP pusing tujuh keliling , karena kebijakan yang di ambil oleh partai PDIP sering di bantah oleh presiden Jokowi . Hal ini menyebabkan Jokowi bukan lagi presiden boneka dari Megawati melainkan presiden Jokowi menjadi suatu bahaya laten bagi PDIP .
Situasi politik dengan pertempuran segitiga antara KMP , KIH , dan kekuatan Jokowi dapat menyebabkan visi misi awal dalam program janji nawacita Jokowi akan perlahan menguap dan berubah menjadi suatu wabah yang akan membawa rakyat Indonesia ke lembah

 

SUMBER :

http://metro.kompasiana.com/2015/03/28/jokowi-bukanlah-presiden-boneka-megawati-melainkan-bahaya-laten-bagi-pdi-perjuangan-709366.html

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar