Anak Baru Kost & Anak Kost Baru

Ayas Wiguna

Well, aku ada cerita ni tentang kepindahanku dari rumah adiknya-mamaku-yang-dalam-Bahasa-Indonesia-disebut-paman ke kostan di daerah mampang prapatan.





Alasan kepindahanku bukan karena aku diusir paman atau lari dari kejaran warga kampung yang mengira aku adalah pencuri-spesialis-pakaian-dalam-wanita, tapi karena aku ingin hidup mandiri #klise. Aku ingin merasakan bagaimana rasanya hidup merantau di ibukota dengan gaji yang ala kadarnya di awal karirku. Itung2 kalo aku sudah sukses dan kaya nanti kan aku punya cerita untuk anak cucu tentang perjuangan hidupku ini. Itu kalo berhasil, kalo nantinya aku tetep gini2 aja bahkan lebih melarat, paling aku yang ditinggal anak cucu, hehe. Tapi santai, tantangan ini akan aku lalui dengan sukses luar biasa karena aku yakin dengan impianku.

Jadi ceritanya, hari sabtu seminggu yang lalu aku sudah mulai menempati kostan milik Haji Mamat di belakang Bank CIMB Niaga di deket Halte Busway Duren Tiga. Kostan ini sebenarnya rekomendasi temen sekantorku, Ruri dan Haris. Berhubung kostannya bersih dan nyaman, maka aku pun ikut2an tinggal disini. Dan faktanya, ternyata hidup sebagai anak kost itu jauh lebih sulit daripada nahan kentut di dalam busway (pengalaman pribadi penulis).

Kalo masalah nyapu, nyuci, ngepel, nyetrika sendiri masih bisa diatasi. Nah kalo masalahnya berhubungan dengan duit, ini ni yang susah. Satu dua hari pertama belum kerasa, pas hari ketiga dan seterusnya, aku baru nyadar betapa berharganya seribu rupiah itu bagi anak kost :’(

Kostanku itu tuh, yang di ujung (Model by: Ruri)

Lagi2 berdasar atas asas gaji ala kadarnya, hidup sekarang mesti benar2 dihemat. Oleh karena itulah, pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan berbagi tips dan trik hemat untuk saya pribadi dan teman2 senasib sepenanggungan lainnya. Cek it aut:

Satu. Setiap abis gajian, sisihkan terlebih dahulu sebagian gaji kamu untuk bayar uang kost. Kalo tanggal setor uang kost bukan di awal bulan, maka simpanlah uang itu di dalam lemari atau tempat rahasia lainnya. Jangan simpan di dompet!! Ingat!! Uang di dompet tidak akan berumur panjang.

Dua. Untuk yang punya lebih dari satu kartu atm, maka pisahkanlah rekening untuk keperluan sehari-hari dengan rekening saving, emang keliatan ribet sih tapi sudah terbukti cukup efektif. Jadi kamu musti sabar ngeluangin waktu transfer sebagian duit ke rekening saving.

Tiga. Catat semua keperluan sehari-hari sebelum belanja, prioritaskan untuk belanja sesuai catatan yang kita buat. Belilah yang kamu butuhkan, bukan kamu ingingkan.

Empat. Jangan terlalu terpengaruh mode, periksa kembali lemari baju, padupadankan pakaian lama kita, tanpa harus beli yang baru.

Lima. Belanjalah pakaian dengan model, motif dan warna yang netral, biar bisa di padupadankan.

Enam. Makanlah secukupnya dan jangan berlebih2an karena yang berlebih2an itu tidak disukai tuhan dan menyebabkan kanker alias kantong kering.

Tujuh. Jagalah kesehatan. Usahakan berjalan kaki sekitar 30 menit setiap hari untuk memperlancar peredaran darah biar gak gampang sakit. Ya, anak kost dilarang sakit.

Delapan. Jangan biasakan menyimpan uang cash terlalu banyak di dalam dompet, ini akan membuat kamu merasa ”punya uang” dan kemudian membeli barang-barang yang sebetulnya tidak kamu perlukan, sediakan uang secukupnya di dompet.

Sembilan. Jangan biasakan ngutang… ntar kebiasaan.

Sepuluh. Jangan keseringan mudik bagi kamu yang kampung halamannya relatif tidak terlalu jauh dari tempat kerja. Percayalah! Adikmu lebih senang kamu pulang setahun sekali tapi ngasih uang jajan daripada kamu pulang tiap bulan tanpa uang sepeserpun.

Sebelas. Terakhir jangan lupa zakat, infaq, dan sodaqoh nya yah… Insya Allah kamu gak bakal kekurangan deh. Setidaknya selalu merasa cukup dan bersyukur. Amin.

Segitu dulu deh, kalo masih ada yang mau menambahkan dipersilahkan.
Udah dulu ya, ni udah jam kerja ntar kalo ketauan bos kan gak enak saya, haha.

Read more......

 http://www.ayastasliwiguna.com/2011/03/anak-baru-kost-anak-kost-baru.html








Sampai jumpa lagi \^___^/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar