Eyang Suryabuwono Gelar Ritual di MK Saat Tim Prabowo Daftarkan Gugatan

http://assets.kompas.com/data//photo/2014/07/26/1621315ritual-prabowop.jpg

Sabtu, 26 Juli 2014 | 16:26 WIB

Pilpres 2014 cukup seru, semua daya dikerahkan tidak saja iklan tv ratusan milyard, ahli hukum tapi juga kekuatan supranatural untuk mempengaruhi Mahkamah Konstitusi . Berikut ini berita dari arena MK.

Pemandangan unik terjadi di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) menjelang kedatangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Di tengah situasi aksi damai di depan MK, terlihat seorang perempuan yang mengenakan tutup kepala dan seorang laki-laki berpakaian serba hitam seperti melakukan ritual.

Mereka mengambil posisi tepat di bawah sembilan pilar konstitusi. Sembari duduk bersimpuh mereka kemudian melakukan ritual seperti menyembah sesuatu.

 

Dari mimik mulutnya terlihat komat kamit bacaan yang entah dimaksudkan dan ditujukan untuk apa dan siapa.

Tidak lama kemudian mereka meletakkan satu dua buah patung menghadap ruang sidang utama gedung MK. Selain patung, juga ada bungkus-bungkus lain.Si laki-laki berpakaian hitam dan berambut gondrong tersebut pertama-tama menghadap ruang sidang utama MK. Dia berdiam diri. Tidak melakukan gerakan.

Kemudian perempuan bertutup kepala dengan kain tersebut duduk di sebelah kanan laki-laki itu. Gerakannya seperti membuat ritual.Perempuan tersebut kadang mengangkat tangannya ke atas kemudian menurunkannya melalui dadanya. Terkadang membentuk posisi seperti sikap berdoa pada umumnya sambil mulut berkomat-kamit.

http://assets.kompas.com/data/photo/2014/07/25/20064731-01-banjir220780x390.JPGKetika Tribunnews hendak mengambil gerakan, seorang perempuan lain ternyata mengawasi. Dia melarang mengabadikan aktifitas kedua orang tersebut. Perempuan tersebut juga mengenakan penutup kepala. Kejadian tersebut berlangsung lama. Beberapa orang yang mengenakan atribut pasangan Prabowo-Hatta kadang memperhatikan kadang juga tidak.

 

Pria berbaju hitam dan berambut gondrong itu bernama Eyang Suryobuwono. Suryobuwono baru saja melakukan semacam ritual di Mahkamah Konstitusi (MK), saat itu, pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, akan mendaftarkan gugatan hasil penetapan pemenang Pemilu presiden.
Ditemui usai melakukan sejumlah ritual, dengan lugas, Suryobuwono mengatakan bahwa dia sedang melakukan sejumlah ritual di MK.


"Untuk perdamaian bangsaku ini. Prabowo sebagai pemenang yang betul, benar. Jangan ada pembodohan terhadap masyarakat. Sudah cukup, bangsa Indonesia cerdas," kata Suryobuwono di MK, Jakarta, Jumat (25/7/2014).
Suryo melakukannya tidak main-main. Dia melakukannya bersama perempuan yang dia sebut 'bunda' tepat sejajar di sembilan pilar konstitusi.Sembilan pilar konstitusi itu juga sempat dipukul-dipukul dengan tongkat pendek. Tongkat tersebut, menurut keterangannya, adalah kepunyaan Prabu Siliwangi. Sama dengan kepunyaan mendiang mantan presiden Soeharto.


Dalam ritualnya, Suryo juga membawa barang-barang sebagai pertanda restu para gaib kepada Prabowo menjadi presiden.Ada Kujang atau senjata khas Jawa Barat, kijang kencana, wayang semar, ndog jagat, urat sekar bumi, dan benda-benda gaib lainnya.Dengan segala pernak-pernik yang melekat padanya, Suryobuwono pun membawa pesan singkat dan tegas kepada MK. Menurut dia, Prabowo telah dicurangi sehingga kalah dalam. Pilpres.Prabowo telah mendapat restu untuk menjadi presiden. Prabowo bukanlah orang yang mencari kekayaan, dia hanya lah korban, bahkan korban santet.


"(Ke MK) Memperjuangkan Mas Prabowo dan membuka mata hati seluruh hakim MK. Bukti nyata harus dibuka. Konsekuensinya (kalau tidak dikabulkan) resiko sendiri. Karena para gaib sudah ada di sini. Pilar sembilan sudah tak pukuli. Ini tongkat dari Prabu Siliwangi," kata dia sembari memamerkan pusaka langka tersebut.
Ketika ditanyakan apakah dirinya adalah dukun, Suryobuwono membantahnya.


"Saya enggak dukun, saya enggak pake kembang. Orang biasa," jawab pria berjenggot panjang itu.
Dalam ritual tersebut, Suryo dibantu seorang perempuan yang disebutnya 'bunda'. Bunda melakukan ritual lebih lama. Dia mengenakan baju putih dan penutup kepala. Sesekali mulutnya komat-kamit. Mereka melakukannya cukup lama.

 

Editor: Caroline Damanik

Sumber: TRIBUNNEWS/KOMPAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar