Gara-gara Jokowi-Ahok, Iklan Prabowo, ARB, dan Wiranto-HT Tak Dilirik

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRTjE1G-eQxq-xDW3CtYRrJx8tXDH86kCkB7M4_fRpX2qGn5eXcgQ
Jokowi bersama Kopassus

Walau pemilu presiden masih setahun lagi, tapi televisi swasta khususnya yang dimiliki oleh taipan ARB dan HT sudah gencar mengiklankan diri mereka untuk minta dipilih menjadi presiden RI 2014 nanti. Demikan juga Prabowo juga sibuk mengiklankan dirinya dengan dukungan dana yang cukup besar.
Tahukah anda berapa biaya sebuah iklan di televisi? Saya mengetahui dari sebuah media online disini, bahwa biaya iklan Wiranto dan Haritanoe sebesar 1 Milyar/hari. Wow perhari loh. Coba bayangkan. Seandainya uang itu digunakan untuk membangun sekolah gratis. Sudah berapa orang anak bangsa yang bisa melanjutkan sekolah.
Lain halnya dengan ARB, sebagai pemilik TV One dan ANTV, sepertinya leluasa untuk menayangkan iklannya dikedua televisi miliknya itu. Bahkan sepertinya dia melakukan interpensi agar bisa melakukan pencitraan bertubi-tubi di media miliknya itu. (Sumber).
Bayangkan saja menurut data yang diperoleh Tempo dari Komisi Penyiaran Indonesia, iklan Ical tayang 143 kali di TV One pada periode 1-30 April 2013. Adapun pemberitaan Ical di televisi yang sama pada periode 4-30 April 2013 sebanyak sembilan kali. (Sumber).
Demikian juga hal yang sama dilakukan Prabowo Subiyanto, sepertinya iklan Prabowo menyebar hampir diseluruh stasiun televisi. Sungguh pantastik kekayaan mereka yang setiap hari minimal membelanjakan untuk biaya iklan saja sebesar 1 milyar rupiah.
Pertanyaan yang timbul kemudian, apakah cara-cara itu efektif? Mungkin ya menurut mereka. Dimana dengan setiap hari wajah mereka tampil di televisi minimal para pemirsa tv mengenali wajahnya dan berharap menyoblos wajah yang sering dilihat di televisi itu.

Namun sayang, cara itu sudah tak efektif lagi. Itu hanya sebuah pemborosan dan merupakan pengeluran modal yang besar. Akhirnya jika mereka terpilih maka mereka akan menyedot lagi pundi-pundi dan kekayaan negeri ini untuk mengembalikan modalnya dan bahkan mempertinggi bukit harta simpanan mereka.
Kalau mereka memang sudah kaya raya, kenapa tidak patungan saja hartanya untuk membangun sekolah gratis, rumah sakit gratis, dan banyak fasilitas umum yang bisa digratiskan dengan kekayaan mereka itu. Jika memang benar-benar cinta negeri ini. Bukan cinta hartanya saja.
Lain halnya dengan sosok Jokowi-Ahok. Tanpa beriklan media selalu meliput mereka dengan gratis. Bahkan iklan bertubi-tubi muncul akibat menayangkan berita tentang Jokowi Ahok baik di televisi maupun media cetak dan media online.
Bahkan saya melihat fenomena iklan-iklan para capres itu sering diskip atau dipindah chanel oleh pemersa televisi. Saya pernah singgah disebuah rumah makan. Pemilik Rumah makan itu mengganti chanel iklan-iklan itu dengan berkomentar yang lucu menurut saya. “Jangan dipilih orang yang banyak bacot seperti ini”, katanya sambil memindah chanel tevisinya.

Di rumah juga saya melakukan hal yang sama. Bosan melihat iklan capres cepat-cepat langsung ganti chanel. Lebih asyik lihat berita tentang kesuksesan Jokowi-Ahok di DKI sambil berharap kesuksesan Jokowi untuk menjalankan programnya tidak hanya di DKI tapi di seluruh negeri.
 Sumber :
 Gara-gara Jokowi-Ahok, Iklan Prabowo, ARB, dan Wiranto-HT Tak Dilirik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar