Penuhi Nazar, Pemulung Ini Tinggalkan Istri yang Hamil untuk Temui Jokowi


Rabu, 27 Agustus 2014
http://assets.kompas.com/data/photo/2014/08/27/2256191IMG-20140827-214238780x390.jpg
Syarifudin saat menemui Kapolres Kota Tasikmalaya untuk meminta izin perjalanan menuju Jakarta dengan berjalan kaki, Rabu (27/8/2014)
TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI dengan diperkuat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sepekan lalu, masih menyisakan sebuah cerita dari para pendukungnya. Salah satunya pendukung Jokowi di Kota Tasikmalaya, bernama Syarifudin (44) yang berprofesi sehari-hari sebagai pemulung.
Bapak delapan anak ini berupaya memenuhi nazarnya jika Jokowi terpilih menjadi Presiden RI ke-7, akan berjalan kaki dari kampung asalnya Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, ke kediaman Jokowi di Menteng, Jakarta Pusat. Ia pun rela meninggalkan istrinya di rumah dalam keadaan hamil enam bulan anaknya yang kesembilan demi memenuhi nazarnya itu.
Pria berperawakan tinggi kurus ini mulai berangkat dari rumahnya sejak Rabu (27/8/2014) pagi. Tangis haru sang istri dan anak-anaknya mewarnai pelepasan Syarifudin. Dia tak sendirian pergi jalan kaki ke Jakarta untuk menemui Jokowi. Seorang rekan sesama pemulungnya yang juga pengagum Jokowi, Iik (32), turut mendampingi Syarifudin untuk memenuhi nazarnya.




Keberangkatan dua sahabat sesama pemulung ini awalnya sempat menjadi bahan cemoohan tetangganya. Sebab, kepergian kedua pria ini hanya bermodalkan sebuah gerobak barang bekas yang biasa dipakai kerjanya sehari-hari dan hanya berbekal tiga pasang pakaian, satu botol minuman mineral dan uang selembar pecahan Rp 50.000. Namun kedua pria ini tetap bertekad untuk memenuhi nazarnya berjalan kaki dari Tasik ke Jakarta untuk menemui pemimpin panutannya.
“Saya melakukan ini untuk memenuhi nazar saya. Saya akan jalan kaki dari Tasik ke Jakarta untuk menemui Jokowi. Soalnya, sejak Jokowi masih wali kota Solo, saya sudah mengaguminya,” kata Syarifudin saat ditemui di kediamannya sebelum berangkat, Rabu.
Sebelum berangkat, Syarifudin dan rekannya sempat berkunjung terlebih dahulu ke Mako Polres Tasikmalaya Kota untuk meminta surat izin perjalanan. Mereka pun diterima langsung oleh Kepala Polres Tasikmalaya Kota, AKBP Noffan Widyayoko.
Barang rongsokan jadi bekalSekitar pukul 15.00 WIB sore tadi, kedua pria ini terpantau telah berada di kawasan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, arah Bandung. Kompas.com pun sempat mewawancarai kembali kedua pria ini di sela-sela perjalanan mereka.
Saat ditanya bagaimana caranya nanti bertahan hidup di perjalanan menuju Jakarta, Syarifudin mengaku hanya mengandalkan memungut barang bekas di jalan, lalu diangkut gerobak dan nantinya akan dijual ke pengepul. Meskipun demikian, Syarifudin mengaku tak mengetahui persis kemana barang bekas tersebut dijual.
“Saya nantinya akan mengumpulkan barang bekas di jalan yang bisa dijual. Hasilnya akan dijadikan bekal dalam perjalanan menuju Jakarta nantinya. Saya tempatnya gak tahu nanti bisa menjual, nanti saya cari saja,” ungkap Syarifudin.
Bawa pesan istri
Syarifudin mengaku langkahnya ini sudah mendapatkan persetujuan dari istrinya. Bahkan istrinya pun menitipkan pesan khusus kepadanya untuk disampaikan ke Jokowi. Istrinya berpesan kepada Jokowi untuk memberantas korupsi dan membela rakyat kecil. Dukungan sang istrinya menambah semangat Syarifudin untuk bisa sampai ke Jakarta dengan jalan kaki.
“Sudah izin istri. Sedih mah sedih pak, apalagi istri saya sedang mengandung. Tapi saya sudah nazar dan wajib dijalankan. Sebelumnya istri saya sudah tahu kalau saya nazar begini sebelumnya,” tambah dia.
Rela ditinggal suami
Dikonfirmasi terpisah, istri Syarifudin, Sri mengaku rela ditinggalkan suaminya meski dalam keadaan hamil anak ke sembilan. Ia pun mengaku sudah tahu sebelumnya nazar suaminya untuk berjalan kaki ke Jakarta jika Jokowi terpilih sebagai presiden.
“Saya rela pak, dan saya tahu suami saya bernazar seperti itu kalau Jokowi menang jadi presiden. Awalnya, suami saya bingung, namun saya terus mendorongnya untuk memenuhi kewajibannya karena sudah nazar begitu,” ungkap Sri sambil berlinang air mata.
Selama ditinggal suaminya ke Jakarta, Sri mengaku mendapatkan bekal untuk menghidupi anak-anaknya hasil meminjam uang ke tetangga. Ia pun merasa beruntung memiliki para tetangga yang baik hati dan sudi membantunya. Apalagi para tetangga pun tahu kalau suaminya telah bernazar seperti itu.
“Saya dikasih pinjam uang oleh tetangga untuk hidup selama ditinggal suami. Mereka pun mendorong suami saya karena tahu awalnya nazar,” kata Sri didampingi seorang anaknya yang masih duduk di sekolah dasar.
Sri pun berharap kalau suaminya ditakdirkan sampai di Jakarta dan bertemu Jokowi, bisa menyampaikan pesannya. Soalnya ia yakin Jokowi mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Iya, saya pesan ke suami untuk disampaikan ke Jokowi kalau bertemu. Berantas korupsi dan bela rakyat kecil. Satu lagi, sejahterakan pendidikan diniyah-diniyah di kampung,” pungkas Sri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar