Dukun GTA Salah Sasaran? Bukan Ahok, Malah Sanusi yang ditangkap KPK
"Aku mah santai aja, jabatan itu amanah. Lu nggak usah rebut, Tuhan yang kasih, Tuhan yang ambil. Yang penting lu kerja yang bener aja," Ahok. http://www.tribunnews.com
Hatree.net #Jakarta – Gerakan Tangkap Ahok (GTA) kembali mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). GTA rutin setiap minggu mendatangi KPK dengan membawa koin sumbangan untuk KPK.
Mereka melakukan pengumpulan koin tersebut di beberapa titik Jakarta, dengan dibantu koordinasi dari pihak Gerakan Tangkap Ahok (GTA).Namun, ada yang berbeda dengan kedatangannya kali ini, GTA membawa dua orang dukun dari Jawa barat dan Bali.
“Dukun ini kami bawa untuk menghapus kekebalan Ahok terhadap KPK. Dukun-dukun yang akan meruwat KPK, agar tidak disantet oleh kekuatan negatif dari Ahok,” ungkap koordinator lapangan GTA Rahmat Himran, saat melakukan orasi di depan Gedung KPK, Jakarta selatan, Rabu (30/3/2016).
Kedua dukun ini melakukan interaksi dengan boneka kecil yang dibawa, dengan menyertakan pembakaran menyan serta menaburkan bunga disekitar Gedung KPK.
Ilustrasi – Dukun GTA dianggap salah sasaran nih.
Rahmat mengatakan, akan terus melakukan aksi demo rutin,sampai KPK dapat memeriksa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). “Kami menuntut KPK untuk segera megusut tuntas dugaan korupsi kasus pembelian Rumah Sakit Sumber Waras. Karena Ahok diduga melakukan pelanggaran Pasal 421 KUHP. KPK harus segera menangkap Ahok,” tegas Rahmat. (SindoNews)
“Ya, memang sudah kami cek bahwa yang itu kader kami bernama Muhammad Sanusi,” kata Dasco saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).
Dasco mengatakan, partainya masih menunggu keterangan resmi dari KPK terkait sejauh mana keterlibatan kadernya dalam tangkap tangan ini.
Jika memang sudah terbukti bersalah dan ditetapkan sebagai tersangka, maka Sanusi akan langsung dipecat sebagai kader Partai Gerindra.
KPK sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan dalam dua kasus yang berbeda pada Kamis (31/3/2016). Namun, KPK masih belum mau mengungkap identitas pelaku yang ditangkap dan rincian kasus yang didalami.
Sejak tadi malam, kesibukan terjadi di KPK. Sejumlah mobil penyidik pun berdatangan pada tengah malam hingga subuh tadi.
Salah satu di antaranya yang terlihat adalah seorang pria yang mirip dengan Anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi, yang juga menjadi bakal calon gubernur DKI dari Partai Gerindra. Ruang kerja Sanusi di kantor dewan pun telah disegel KPK.
Ada tiga kemungkinan yang dapat menghubungkan antara variable mendatangkan dukun untuk menangkap Ahok dan KPK yang menangkap Sanusi.
Pertama, kemungkinan besar dukun yang didatangkan telah melakukan kesalahan SOP kedukunan. Entah itu salah mantra atau salah minum air yang hendak disemburkan. Jika ada SOP yang salah, maka sasaran akan tidak menentu.
Kedua, ini yang paling memungkinkan, karena Ahok tidak percaya dukun. sebelumnya Ahok malah pernah menantang dukun untuk menyantet dirinya sendiri. Dalam teori perdukunan, jika sasaran tidak percaya ilmu-ilmu ghaib dan seputaran dukun, maka konsekuensinya akan berputar balik ke orang yang memesan dukun.
Ketiga, dukun sebenarnya didatangkan untuk meruwat KPK agar tidak menangkap Sanusi. Namun kemudian dibuat opini publik bahwa dukun didatangkan untuk menangkap Ahok.
Keempat, seperti terlihat dalam video diatas, komunitas tujuh paranormal yang tergabung dalam Komunitas Paranormal Jakarta (Kopaja) sudah menggelar ruwatan untuk Ahok di Bundaran HI Jakarta diantaranya : Mbah Mijan, Mbah Dimas, Ki Raksa Manggala, Made Raditya dll. Kekuatan dua dukun GTA rupanya kalah oleh tujuh paranormal Kopaja
Nyanyian Slank :
SUMBER :
Hatree.net. SindoNews.com Kompas.com . Islamnkri.com
Rumah M Sanusi Blok F! di Kembangan |
"Aku mah santai aja, jabatan itu amanah. Lu nggak usah rebut, Tuhan yang kasih, Tuhan yang ambil. Yang penting lu kerja yang bener aja," Ahok. http://www.tribunnews.com
Hatree.net #Jakarta – Gerakan Tangkap Ahok (GTA) kembali mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). GTA rutin setiap minggu mendatangi KPK dengan membawa koin sumbangan untuk KPK.
Mereka melakukan pengumpulan koin tersebut di beberapa titik Jakarta, dengan dibantu koordinasi dari pihak Gerakan Tangkap Ahok (GTA).Namun, ada yang berbeda dengan kedatangannya kali ini, GTA membawa dua orang dukun dari Jawa barat dan Bali.
“Dukun ini kami bawa untuk menghapus kekebalan Ahok terhadap KPK. Dukun-dukun yang akan meruwat KPK, agar tidak disantet oleh kekuatan negatif dari Ahok,” ungkap koordinator lapangan GTA Rahmat Himran, saat melakukan orasi di depan Gedung KPK, Jakarta selatan, Rabu (30/3/2016).
Kedua dukun ini melakukan interaksi dengan boneka kecil yang dibawa, dengan menyertakan pembakaran menyan serta menaburkan bunga disekitar Gedung KPK.
Ilustrasi – Dukun GTA dianggap salah sasaran nih.
Rahmat mengatakan, akan terus melakukan aksi demo rutin,sampai KPK dapat memeriksa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). “Kami menuntut KPK untuk segera megusut tuntas dugaan korupsi kasus pembelian Rumah Sakit Sumber Waras. Karena Ahok diduga melakukan pelanggaran Pasal 421 KUHP. KPK harus segera menangkap Ahok,” tegas Rahmat. (SindoNews)
Sanusi ditangkap oleh KPK
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan bahwa kader partainya, Muhammad Sanusi, ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sanusi saat in menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta.“Ya, memang sudah kami cek bahwa yang itu kader kami bernama Muhammad Sanusi,” kata Dasco saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).
Dasco mengatakan, partainya masih menunggu keterangan resmi dari KPK terkait sejauh mana keterlibatan kadernya dalam tangkap tangan ini.
Jika memang sudah terbukti bersalah dan ditetapkan sebagai tersangka, maka Sanusi akan langsung dipecat sebagai kader Partai Gerindra.
KPK sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan dalam dua kasus yang berbeda pada Kamis (31/3/2016). Namun, KPK masih belum mau mengungkap identitas pelaku yang ditangkap dan rincian kasus yang didalami.
Sejak tadi malam, kesibukan terjadi di KPK. Sejumlah mobil penyidik pun berdatangan pada tengah malam hingga subuh tadi.
Salah satu di antaranya yang terlihat adalah seorang pria yang mirip dengan Anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi, yang juga menjadi bakal calon gubernur DKI dari Partai Gerindra. Ruang kerja Sanusi di kantor dewan pun telah disegel KPK.
Ada tiga kemungkinan yang dapat menghubungkan antara variable mendatangkan dukun untuk menangkap Ahok dan KPK yang menangkap Sanusi.
Pertama, kemungkinan besar dukun yang didatangkan telah melakukan kesalahan SOP kedukunan. Entah itu salah mantra atau salah minum air yang hendak disemburkan. Jika ada SOP yang salah, maka sasaran akan tidak menentu.
Kedua, ini yang paling memungkinkan, karena Ahok tidak percaya dukun. sebelumnya Ahok malah pernah menantang dukun untuk menyantet dirinya sendiri. Dalam teori perdukunan, jika sasaran tidak percaya ilmu-ilmu ghaib dan seputaran dukun, maka konsekuensinya akan berputar balik ke orang yang memesan dukun.
Ketiga, dukun sebenarnya didatangkan untuk meruwat KPK agar tidak menangkap Sanusi. Namun kemudian dibuat opini publik bahwa dukun didatangkan untuk menangkap Ahok.
Keempat, seperti terlihat dalam video diatas, komunitas tujuh paranormal yang tergabung dalam Komunitas Paranormal Jakarta (Kopaja) sudah menggelar ruwatan untuk Ahok di Bundaran HI Jakarta diantaranya : Mbah Mijan, Mbah Dimas, Ki Raksa Manggala, Made Raditya dll. Kekuatan dua dukun GTA rupanya kalah oleh tujuh paranormal Kopaja
Nyanyian Slank :
Hidup sederhana
Gak punya apa-apa tapi banyak cinta
Hidup bermewah-mewahan
Punya segalanya tapi sengsara
Seperti para koruptor 2x
SUMBER :
Hatree.net. SindoNews.com Kompas.com . Islamnkri.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar