Yang Lucu-lucu Debar Pilpres 2014 - Hatta keliru Kalpataru dengan Adipura




Debat pasangan Capres-Cawaprea tanggal 5 Juli 2014 merupakan debat terakhir, beberapa jam sebelumnya di Gelora Bung Karno grup band Slank dan 200 artis menggelar Konser Salam Dua Jari dan Jokowi menyampaikan maklumat Jokowi – JK.

Calon wakil presiden nomor urut 1, Hatta Rajasa, menyia-nyiakan kesempatan bertanya kepada lawannya, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Hatta salah bertanya soal penghargaan lingkungan untuk kota. Hatta yang menanggapi jawaban Jokowi mengatakan dana dan piala tidak begitu prinsip dalam permasalahan lingkungan. Soalnya, menurut dia, penghargaan merupakan refleksi suatu kota berhasil menjadikan lingkungannya hijau dan sehat. Dia pun langsung menyerang Jokowi soal DKI Jakarta yang tahun ini tidak mendapat kalpataru. Padahal, katanya, Jakarta langganan penghargaan itu. Solo juga belum pernah mendapatkannya.
 
Pernyataan Hatta itu langsung disanggah Jusuf Kalla. "Pertanyaan bapak bagus, tapi keliru. Harusnya adipura," ujar Kalla di Hotel Bidakara, Sabtu, 5 Juli 2014.Hatta pun hanya senyum pahit dan berujar, "Salah tapi tetap dijawab." Ketika dipersilakan moderator untuk menanggapi pernyataan Kalla, Prabowo dan Hatta memilih bungkam. Padahal, waktu untuk bertanya masih tersisa.
 
Debat yang bertema Pangan, Energi, dan Lingkungan Hidup ini merupakan debat calon presiden putaran terakhir atau kelima. Moderator debat kali ini Rektor Universitas Diponegoro Sudharto P. Hadi. Waktu debat selama dua jam dimulai pukul 20.30 WIB dibagi menjadi enam segmen. (Baca: Hendropriyono: Otak Kampanye Hitam Sudah Diketahui)

Hatta membuka sesi pertanyaan itu dengan meminta pandangan soal penghargaan Kalpataru. "Banyak kota menginginkan penghargaan tertinggi atau Kalpataru. Seberapa jauh pandangan soal ini dan upaya mencapainya," kata Hatta. Ketika itulah Jokowi memaparkan penghargaan tersebut harus diberikan bukan hanya piala, namun juga insentif anggaran. Dengan begitu, masyarakat akan berlomba-lomba untuk memperbaiki lingkungannya.


Sementara itu salah seorang juru kampanye  memeberi komentar bahwa pertanyaan ngawur Hatta itu merupakan gol bunuh diri, , Adian Napitupulu menilai, skor telak dalam debat kandidat diraih jagoan yang diusungnya. Kesalahan fatal kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terletak saat Hatta salah memberikan pertanyaan.

"Dari enam sesi, Jokowi-JK unggul di tiap sesi. Tapi di sesi lima, tentang Kalpataru dan Adipura, Hatta gol bunuh diri, jadi total tujuh untuk Jokowi-JK, dan kosong untuk Prabowo-Hatta," ujar dia kepada Kompas.com, Minggu (6/7/2014).
Adian merasa lucu atas momen di sesi kelima tersebut. Hatta ditengarainya hendak menjadikan pertanyaan tersebut untuk mempertontonkan kepintaran sekaligus membuat Jokowi tampak bersalah. Hal itu terlihat dari pertanyaan Hatta yang mengarah bahwa Solo dan Jakarta tidak pernah mendapatkan penghargaan Kalpataru.

"Tapi akibat ketidakpahaman Hatta terhadap penguasaan istilah. Maksudnya Hatta itu kan Adipura, bukan Kalpataru. Yang terjadi malah sebaliknya, Hatta mempertontonkan ketidakmengertiannya," lanjut Adian.
Calon legislatif terpilih periode 2014-2019 itu mengingatkan bahwa kemenangan terhadap debat memiliki korelasi kuat dengan kepastian mewujudkan kesejahteraan kepada rakyat. Melalui debat, kata Adian, publik mengetahui mana pemimpin yang mampu mengartikulasi program, visi dan misi.

Adian mencontohkan, jika pemimpinnya hanya mengejar bagaimana menambah jumlah lahan pertanian tetapi tidak memikirkan bagaimana memasarkan produk, proses produksi, bahkan faktor irigasinya, tentu publik menganggapnya sesuatu yang tak ideal untuk didukung.
"Korelasi antara pernyataan yang disampaikan dalam debat dengan perwujudan kesejahteraan telah disampaikan Jokowi-JK di dalam debat tadi malam," ujar dia.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan acara debat terakhir dalam masa kampanye Pilpres 2014, Sabtu (5/7/2014) malam. Rektor Universitas Diponegoro, Prof Sudharto P Hadi PhD dipilih dalam debat dengan tajuk "Pangan, Energi dan Lingkungan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar