Rabu, 09 Juli 2014 | 22:35 WIB
Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Prabowo Subianto, menunjukkan jarinya usai dicelupkan pada tinta setelah memberikan hak suaranya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di TPS 02, Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat (9/7). Tim Pemenangan pasangan capres dan cawapres nomor urut satu meyakini Prabowo-Hatta akan meraih suara sekitar 54 persen pada Pilpres ini. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Bogor - Calon presiden Prabowo Subianto kembali menyinggung kembali Perjanjian Batu Tulis. Pernyataan itu disampaikan Prabowo di kediamannya, Bojong Koneng, Babakan Madang, Jawa Barat. (Baca: LSI, SMRC, dan IPI: Jokowi-JK Menang 52,7% Vs 47,2%)
Menurut Prabowo, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri telah menyakitinya karena mengingkari Perjanjian Batu Tulis. "Salah apa saya sama Bu Mega?" ujar Prabowo, Rabu 9 Juli 2014. (Baca: Tak Disiarkan Langsung, Kivlan Zen Marahi TVOne)
Prabowo tiba-tiba emosi kepada Kompas, Metro TV, Berita Satu, dan Tempo karena selalu menyudutkan Prabowo dalam setiap pemberitaannya. Namun Prabowo yang emosi terhadap media, kemudian menyinggung Perjanjian Batu tulis yang pernah disepakati oleh Megawati dan dirinya pada tahun 2009. (Baca: Prabowo: Salah Apa Saya Sama Metro TV dan Tempo?)
Selain menyinggung Megawati, Prabowo, juga menyinggung pemilik Media Group, Surya Paloh, dan menyinggung pendiri Majalah Tempo, Goenawan Mohamad. Bahkan Prabowo menyampaikan ingin menemui orang-orang itu (Megawati, Surya Paloh, serta Goenawan Mohamad) untuk menanyakan apa kesalahannya. (Baca: Prabowo Marah pada Berita Satu dan Kompas TV)
Menurut Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya itu, dia mencoba mematuhi isi Perjanjian Batu Tulis itu. "Dulu Bu Mega minta saya jadi wakil saya ikuti," kata dia. Namun, Megawati, kata Prabowo, mengkhianati Perjanjian Batu Tulis dengan mengusung Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, untuk menjadi calon presiden pada pemilu presiden tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar